5 Tahun Ridwan Kamil - Uu Memimpin, Indikator Makro di Jabar Membaik

- 10 Agustus 2023, 20:11 WIB
Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XIII bertajuk "5 Tahun Jabar Juara: Terasa dan Nyata" di The Papandayan, Jalan Gatot Subroto No. 83, Kota Bandung, Kamis, 10 Agustus 2023./ist
Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XIII bertajuk "5 Tahun Jabar Juara: Terasa dan Nyata" di The Papandayan, Jalan Gatot Subroto No. 83, Kota Bandung, Kamis, 10 Agustus 2023./ist /

GALAMEDIANEWS - Selama 5 tahun memimpin Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum berhasil memperbaiki indikator makro Jabar yang membaik.

Hasilnya, pembangunan yang dicanangkan oleh pasangan ini mulai terlihat dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jawa Barat.

"Beliau selalu memperhatikan sejarah. Apa yang dibangun adalah keberlanjutan dari sebelumnya," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan.

Baca Juga: Hasil Drawing BWF World Championships 2023 Lengkap dengan Jadwal Pertandingan

Iendra mengatakan hal itu saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XIII bertajuk "5 Tahun Jabar Juara: Terasa dan Nyata" di The Papandayan, Jalan Gatot Subroto No. 83, Kota Bandung, Kamis, 10 Agustus 2023.

Ditambahkan Iendra, beberapa kunci keberhasilan Ridwan Kamil dalam membangun Jabar. Selain inovasi, kolaborasi dan keberlanjutan kerap ditanamkan Ridwan Kamil kepada para jajarannya.

Iendera menilai, selama perjalanan 5 tahun Jabar Juara bukan hanya peran menonjol dari Ridwan Kamil semata. Inovasi yang diciptakan, ujarnya, kerap melibatkan keberlanjutan program apa yang sudah dicanangkan pendahulunya.

"Dari sisi pembangunan, kita terus mengawal. Acuan kita adalah RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) 2005-2025," kata Iendra.

Jabar Juara Lahir Batin

Oleh karenanya, di awal pemerintahannya, Ridwan Kamil pun membentuk Tim Optimalisasi dan Sinkronisasi (TOS). Tugasnya yaitu menerjemahkan Visi Misi 2018-2023 yaitu Terwujudnya Jabar Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Jabar mencapai 49 juta pada 2022. Puluhan juta penduduk tersebut tersebar di 18 kabupaten dan 9 kota.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Gotong Royong Posyandu Melati Tuntaskan Stunting

"27 kota/kabupaten ini menjadi PR beliau. Salah satunya terkait Dana Transfer, sebab pemerintah melihatnya jumlah kota/kabupaten bukan jumlah penduduk," ungkap Iendra.

"Itu harusnya (dana transfer) kita lebih banyak, kalau jumlah penduduk patokannya," kata dia.

Di masa kepemimpinannya, tambah Iendra, Ridwan Kamil berusaha untuk menambah Daerah Otonomi Baru (DOB) di Jabar. Hasilnya sudah ada 9 DOB yang tinggal menunggu keran moratorium dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Mudah-mudahan bertambah terus sampai 37 (kabupaten/kota)," ujar Iendra.

Kemudian, dari sisi laju pertumbuhan penduduk, indeksnya terus menurun sejak 2005 hingga 2022. Pada 2005, laju pertumbuhannya mencapai 2,10. Sedangkan pada 2022 hanya menyisakan 1,33.

"Artinya suatu progres ini terkendali, meskipun tanpa KB. Bonus demografi ini menjadi PR kita ke depan," katanya.

Di sisi lain, laju pertumbuhan ekonomi (LPE)Jabar pun sempat mengalami pasang surut tepatnya saat pandemi melanda Tanah Air. Pada 2020, LPE Jabar sempat -2,52.

Baca Juga: Ide Jualan Makanan 2023, Resep Soto Sayap Ayam Simple ala Rudy Choirudin

IPM Jabar Meningkat

Namun itu hanya berlaku sementara. Ridwan Kamil dan Uu sudah mengembalikan kurva negatif tersebut pada 2021, yang LPE-nya menjadi 3,74. Setahun berselang kembali on the track di angka 5,45.

"Jabar bisa mengendalikan pada saat Covid-19, bukan berarti zaman Kang Ridwan Kamil tidak berhasil, ini berlaku di seluruh daerah, bahkan dunia," papar Iendra.

Lebih lanjut, Kepala Bappeda mengungkapkan, Pemprov Jabar pada 2020 atau pandemi jatuh bangun berusaha agar ekonomi berjalan. Satu di antara sekian banyak langkah yang diambil adalah pinjaman daerah.

Bagi Iendra, langkah yang diambil orang nomor satu di Jabar itu suatu keputusan politik yang besar. Secara aturan, pinjaman tersebut bisa diambil tanpa perlu persetujuan legislator.

"Dua sisi ini harus kita selesaikan. Ada Komite Penanganan Covid-19 dan Komite Pemulihan Ekonomi daerah. Masalah ekonomi dan kesehatan kolaborasi," katanya.

Soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Ridwan Kamil - Uu terus berupaya melakukan peningkatan. Pada 2022, angkanya sudah mencapai 73,1, jauh meningkat dibanding 2017 di angka 70,7.

Baca Juga: Logistic Day di Medan: Pos Indonesia Perkuat Industri Kurir dan Logistik di Sumatera

Sementara itu, Akademisi Kebijakan Pembangunan, Ari Nurman menyoroti Jabar dari sisi IPM. Jika dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Jawa Tengah pada 2017, Jabar cukup tertinggal jauh.

Walaupun anggaran Jabar mencapai ratusan triliun, ada puluhan juta penduduk yang harus diurus. Sedangkan DKI Jakarta dan Yogyakarta, jumlah penduduknya tidak lebih banyak dari Jabar.

Namun hal itu tercermin setelah 5 tahun berjalan. Progres IPM Jabar dibanding DKI Jakarta dan Jawa Tengah jauh melaku lebih cepat.

"Kalau sisi ngebut, kita yang paling ngebut. Dari efisiensi anggaran, Jabar yang paling tinggi. Dari sisi inilah juara," ujarnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah