Harga Minyak Tertekan oleh Kekhawatiran Pemulihan Ekonomi China dan Penguatan Dolar

- 15 Agustus 2023, 08:35 WIB
Ilustrasi - Penurunan harga minyak. Krisis stok minyak. Grafik harga minyak jatuh
Ilustrasi - Penurunan harga minyak. Krisis stok minyak. Grafik harga minyak jatuh /Pexels/

GALAMEDIANEWS - Harga minyak turun lebih jauh pada akhir perdagangan Senin, dengan pasar menghadapi kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi China yang belum stabil dan penguatan dolar yang mengambil momentum dari kenaikan harga minyak selama tujuh minggu terakhir akibat pasokan yang terbatas.

Minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman Oktober mengalami penurunan sebesar 60 sen atau 0,69 persen, dan ditutup pada 86,21 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, minyak mentah WTI berjangka untuk pengiriman September mengalami penurunan sebesar 68 sen atau 0,82 persen, dan ditutup pada 82,51 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Walter Zimmerman, seorang ahli analisis teknis dari ICAP-TA, telah menyatakan bahwa dengan harapan pemulihan ekonomi China ke tingkat permintaan sebelum pandemi yang semakin luntur, prospek pertumbuhan di pasar minyak pun kian suram.

Baca Juga: Harga Minyak akan Mengalami Penurunan jika Kekhawatiran atas Kenaikan Suku Bunga AS Mereda

Zimmerman mengemukakan, "Situasinya terletak pada kenyataan bahwa China semakin sulit membuktikan kemampuannya untuk pulih secara substansial, bahkan sulit untuk mengambil peran sebagai pemimpin dalam mengangkat perekonomian global. Kondisi ini menghambat peluang untuk pertumbuhan yang lebih positif."

Ketidakpastian ini mengakibatkan pelaku pasar berpendapat mengenai keseimbangan antara penawaran dan permintaan yang ketat terhadap tanda-tanda penurunan permintaan dari China. Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group, menyatakan, "Saya pikir kita masih akan menghadapi pasar yang sangat ketat."

Vandana Hari, pendiri penyedia analisis pasar minyak Vanda Insights, menyoroti kemungkinan adanya koreksi dalam pasar minyak mentah.

Dia menjelaskan, "Minyak mentah telah berada di wilayah overbought untuk beberapa waktu sekarang, menentang ekspektasi koreksi."

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x