Daging Sapi Beku dari Australia Beredar di Garut Bikin Resah Warga

- 27 Agustus 2020, 22:04 WIB
Daging sapi beku dari Australia yang diduga beredar di wilayah Kabupaten Garut. 
Daging sapi beku dari Australia yang diduga beredar di wilayah Kabupaten Garut.  /

GALAMEDIA- Masyarakat Garut mengaku resah menyusul beredarnya kabar peredaran daging sapi beku impor dari Australia. Warga menilai, selain akan berpengaruh pada kesehatan yang mengkonsumsinya, keberadaan daging beku ini juga dapat menimbulkan kerugian bagi para pedagang daging sapi lokal di Garut.

Mira Nurlela (33), warga Kecamatan Tarogong Kidul sangat kaget saat mendengar informasi adanya daging beku dari Australia yang beredar. Ia pun sangat khawatir jika informasi tersebut benar adanya, hal itu bisa menimbulkan dampak bagi mereka yang mengkonsumsinya.  

"Dari informasi yang saya terima, daging sapi beku itu didatangkan dari Australia dan disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Pastinya, yang namanya daging sapi yang dibekukan itu kondisinya tidak sebaik daging yang segar," ujarnya, Kamis 27 Agustus 2020.

Baca Juga: Jaswita Jabar Raih Tiga Penghargaan Top BUMD Awards 2020

Mira pun menilai, kekhawatiran masyarakat sangat wajar dengan beredarnya informasi terkait peredaran daging sapi beku di Garut ini. Apalagi, terang Mira, kebanyakan masyarakat masih awam akan perbedaan antara daging sapi lokal yang masih segar dengan daging sapi beku yang sudah tersimpan cukup lama.

"Dari sisi kesehatan juga pasti akan sangat berdampak jika mengkonsumsi daging yang sudah dibekukan dalam waktu cukup lama. Apalagi bila disimpannya sampai berbulan-bulan," ucapnya.

Selain membuat khawatir masyarakat, informasi beredarnya daging sapi beku tersebut juga membuat resah para pedagang daging sapi di Garut. Mereka mengaku khawatir dengan beredarnya daging sapi beku dari Australia tersebut akan mengancam usaha mereka, mengingat harganya pasti jauh lebih murah dibanding daging sapi lokal.    

Baca Juga: Dua Warga Tasikmalaya Pengedar Ganja Ditangkap Polisi, Julukan Kota Santri pun Tercoreng

Asep (47), salah seorang penjual daging sapi di Pasar Guntur Ciawitali, mengaku sudah cukup lama mendengar adanya peredaran daging sapi beku impor dari Australia tersebut. Dari informasi yang diteriman, daging sapi beku itu dijual dengan harga yang sangat murah, yakni Rp 40 ribu/kg atau hanya setengahnya dari harga daging sapi lokal yang dijual di kisaran antara Rp 80 ribu - Rp 90 ribu/kg.

"Terus terang, kami cukup resah dengan beredarnya informasi tersebut. Jika ini dibiarkan, maka akan sangat berdampak terhadap tingkat penjualan daging sapi lokal sehingga bisa menyebabkan kami gulung tikar," katanya.

Asep menyebutkan, dari informasi yang didengarnya, daging sapi beku impor tersebut disimpan di salah satu gudang penyimpanan yang terdapat di kawasan Kecamatan Karangpawitan. Ia pun meminta pemerintah bersikap tegas untuk menindak pelaku perdagangan daging sapi beku yang katanya ilegal tersebut.  

Baca Juga: 40 Tenaga Medis Positif Covid-19, Penutupan Pelayanan Puskesmas Ciasem Diperpanjang

Camat Karangpawitan, Rena Sudrajat, membenarkan jika di wilayahnya terdapat gudang penyimpanan daging sapi beku. Ia pun mengaku, bersama unsur Forkopimcam lainnya, yakni Kapolsek dan Danramil Karangpawitan telah menindaklanjuti hal itu dengan melaporkannya ke Dinas Perindustrian dan Perdaganagn (Disperindag) Kabupaten Garut.

"Ya benar, kami telah mendapat informasi keberadaan gudang penyimpanan daging sapi beku di wilayah kami. Dan hal itu sudah kami laporkan ke Disperindag. Dari Disperindag juga katanya sudah melakukan peninjauan ke lokasi," ucapnya.  

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut, Nia Gania, menyebutkan adanya peredaran daging sapi beku di wilayah Garut tersebut merupakan kejadian yang sudah cukup lama. Terkait informasi adanya aktivitas kembali, pihaknya masih harus melakukan pengecekan kembali ke lapangan.    

Baca Juga: Kelanjutan Kerjasama Bandung Barat - Korea Selatan Terganjal Pandemi Covid-19

"Kami bersama Dinas Peternakan dan Perikanan akan melakukan pengecekan kembali terkait adanya informasi masih terjadinya peredaran daging sapi beku tersebut," ujarnya.  

Menurut Gania, pihaknya sudah menyampaikan surat permohonan informasi dan permohonan ijin edar yang sampai hingga saat ini belum ada jawaban dari pihak pemilik gudang. Selain itu, pihaknya juga sudah menyampaikan surat permohonan ke Dinas Peternakan dan Perikanan untuk melakukan langkah-langkah di lapangan sesuai fungsinya.

"Kami juga akan segera menugaskan UPT Karangpawitan dan Kadungora untuk melakukan langkah-langkah investigasi lapangan. Karena selain di Karangpawitan, kami juga mendengar informasi gudang yang sama juga ada di wilayah Kadungora bahkan katanya lebih besar lagi," katanya.

 Baca Juga: Tingginya Angka Perceraian Dipengaruhi Kualitas Pembinaan Pendidikan pra Nikah

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x