Sebut Lawan 'Made In China', Trump Resmi Tantang Joe Biden di Ajang Pemilu AS November Mendatang

- 28 Agustus 2020, 14:55 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Presiden AS Donald Trump kembali menerima mandat sebagai calon presiden dari Partai Republik untuk masa jabatan, Kamis malam. Warga Amerika akan memilih presiden dan  wakil presiden baru pada November mendatang.

Disaksikan keluarga dan para pendukungnya, Trump memberi dua pilihan bagi para pemilih pada pemilu November mendatang: masa jabatan kedua untuknya atau memberikan suara pada capres Demoktar Joe Biden, sosok yang disebutnya akan ‘menghancurkan bangsa’.

Trump juga menyebut sang penantang "made in China" karena akan menguntungkan Negeri Tirai Bambu yang saat ini dipimpin presiden dari Partai Komunis, Xi Jinping.

Baca Juga: Puasa Asyura Sama Halnya dengan Menunaikan Ibadah Haji, Ko Bisa? Yuk Simak Penjelasannya

Baca Juga: Haid Tanpa Sakit, Ini Perawatan Ya Sist

"Terlepas dari semua pencapaian kita sebagai sebuah bangsa, semua yang telah kita capai sekarang terancam musnah," ujarnya dalam orasi di halaman selatan Gedung Putih.

“Ini pemilihan umum paling penting dalam sejarah negara kita. Belum pernah pemilih menghadapi dua pilihan yang begitu jelas. Pilihan antara dua partai, dua visi, dua filosofi, atau dua agenda.”

Baca Juga: Kapolsek dan Camat Kompak Bagi-bagi Masker pda Warga

Pidato Trump ini mengakhiri dua minggu konvensi yang diawali capres dan cawapres Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris. Konvensi Demokrat dan Republik  menyajikan dua visi yang sangat berbeda.

Demokrat menyoroti cengkeraman pandemi  corona, keadilan rasial, dan pengangguran massal dalam skala masif yang tak pernah terjadi sejak tahun 1930-an.

Sementara Demokrat menyebut pemerintahan Trump sebagai masa kegelapan Amerika, Partai Republik mengatakan Biden akan membawa anarki. Secara umum Demokrat fokus pada pandemi dan pengangguran, sedangkan Partai Republik pada kejahatan dan kekerasan.

Akhir dari konvensi kedua partai menandai prosesi pemilu tahap awal sebelum kedua capres head-to-head dalam debat pertama pada 29 September. Selain itu pidato konvensi Trump menuai kritik.

Digelar di tengah pandemi di South Lawn, dihadiri hampir 2.000 tamu  dengan sebagian  berusia 80-an, termasuk Menteri Perdagangan Wilbur Ross, Partai Republik dituding tak mengindahkan protokol pencegahan Covid-19.

Pasalnya para tamu duduk dengan rapat dan nyaris tidak ada yang mengenakan masker. Trump sendiri menyatakan Amerika akan mampu menyediakan vaksin corona sebelum akhir tahun 2020.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x