Indonesia Abaikan China, Pilih Roket Milik Elon Musk untuk Luncurkan Satelit Satria

- 3 September 2020, 22:34 WIB
Dokumentasi - Roket SpaceX
Dokumentasi - Roket SpaceX /ANTARA/Reuters/Thom Baur/

Lebih lanjut Adi mengatakan, penandatanganan bersama Thales Alenia Space untuk dimulainya konstruksi Satelit Multifungsi Satria menjadi langkah awal optimisme Satelit Satria dapat meluncur pada 2023.

"Keyakinan kita 2023, salah satu alasan kita mengadakan perjanjian hari ini untuk meyakinkan bahwa pembuatan satelit ini bisa tepat waktu, kalau pun ada risiko sudah kita bangun lebih dahulu sehingga bisa punya margin timing," tambahnya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Terjun Bebas dari Lantai 13 RSUI Depok Saat Akan Diambil Sampel Darah

Setelah Satria meluncur, Adi optimistis satelit ini akan mampu melampaui satelit apa pun yang ada di Indonesia dalam hal kapasitas bandwidth yang ditawarkan.

Adi mengatakan proyek Satelit Satria akan melengkapi jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring sepanjang 12.000 km yang diselesaikan pada 2019.

Satelit Satria akan membantu daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang mulanya tidak terjangkau internet menjadi terjangkau berkat infrastruktur fiber optik dan satelit.

Perjanjian kontrak PSN dengan Thales Alenia Space sebelumnya dilakukan pada 1 Juli 2019 setelah melalui tender internasional. Sementara dengan SpaceX dilakukan 16 Agustus 2019.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah