GALAMEDIANEWS - Rusia mengutuk keras tindakan kekerasan yang terus berkecamuk antara Palestina dan Israel, sambil menyoroti peran Amerika Serikat yang dianggap destruktif dalam mengatasi konflik tersebut.
Dalam perkembangan terbaru, pasukan Israel pada Senin telah terlibat dalam pertempuran dengan orang-orang bersenjata dari kelompok Hamas, hanya dua hari setelah serangan serupa dilakukan oleh Hamas di sepanjang pagar pemisah Gaza. Tentara Israel mengumumkan niatnya untuk segera melancarkan serangan besar-besaran setelah melakukan mobilisasi terbesar dalam sejarah negara itu.
Kremlin, melalui juru bicaranya Dmitry Peskov, telah memanggil semua pihak untuk meredakan ketegangan dan kembali ke jalur perdamaian. Mereka juga menyampaikan keprihatinan mendalam bahwa eskalasi kekerasan dapat memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah, mengingat Rusia memiliki hubungan diplomatik dengan berbagai pemangku kepentingan di kawasan tersebut, termasuk negara-negara Arab, Iran, Hamas, dan Israel.
Salah satu poin utama dalam pernyataan Rusia adalah kritik terhadap Amerika Serikat. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di kawasan tersebut, tetapi juga mengkritik pendekatan Amerika Serikat yang dianggapnya destruktif.
Lavrov menyatakan bahwa Barat seharusnya tidak hanya mengutuk serangan terhadap Israel, tetapi juga harus berusaha untuk mengatasi akar masalah ketidakstabilan di kawasan tersebut, yaitu isu Palestina. Dia menganggap bahwa Amerika Serikat mencoba memonopoli dialog antara Palestina dan Israel, sementara tidak memprioritaskan upaya pembentukan negara Palestina.
Pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyoroti bahwa pendekatan Amerika Serikat yang mengesampingkan pentingnya kemerdekaan negara Palestina dan lebih cenderung fokus pada isu-isu sosial-ekonomi warga Palestina dianggapnya sebagai kebijakan yang bersifat destruktif. Lavrov menekankan bahwa pendekatan seperti ini dapat menghambat upaya bersama yang dilakukan dalam kerangka kuartet mediator internasional.
Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan perjuangan untuk kemerdekaan Palestina sebagai salah satu isu pokok yang belum terselesaikan. Palestina mendambakan pembentukan negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur