Network
GALAMEDIANEWS - Dalam beberapa waktu terakhir, serangan udara Israel telah mengincar Pabrik roti di Jalur Gaza, dengan konsekuensi yang sangat tragis bagi warga setempat. Berdasarkan laporan agensi berita Palestina, WAFA, serangan ini telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya, termasuk yang sedang mengantri untuk membeli roti.
Seorang koresponden WAFA mengatakan bahwa serangan Israel telah menghancurkan lima pencetak roti berbeda di berbagai bagian Gaza, baik dengan serangan langsung maupun dengan menargetkan sekitarnya.
Salam Marouf, kepala kantor media pemerintah Gaza, menyatakan keprihatinan bahwa serangan-serangan berulang ini tidak hanya memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk, tetapi juga menyebabkan jumlah korban yang lebih tinggi. Akibatnya, mendapatkan roti menjadi perjalanan yang berbahaya bagi warga Gaza.
Baca Juga: UEFA Memutuskan Hasil Skor Imbang untuk Pertandingan Belgia vs. Swedia Setelah Insiden Penembakan
Krisis makanan di Gaza semakin mendalam, hal tersebut dapat menimbulkan kelaparan dan kelompok bantuan seperti Program Pangan Dunia telah mengingatkan bahwa toko-toko di wilayah tersebut hanya memiliki persediaan makanan untuk beberapa hari kedepan.
Dalam perkembangan terbaru, situasi di wilayah Palestina yang diduduki terus memburuk. Lebih dari 3.785 warga Palestina telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan Israel di Gaza sejak konflik meningkat setelah tindakan Hamas pada 7 Oktober.
Selain korban jiwa, banyak fasilitas kesehatan kesulitan memberikan perawatan karena 14 rumah sakit berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar untuk menghidupkan generator, dan empat lainnya terpaksa ditutup setelah diserang oleh Israel.
Kejadian-kejadian mengerikan ini juga mengakibatkan hancurnya bangunan tempat tinggal di wilayah-wilayah seperti al-Zahra, selatan Kota Gaza, Khan Younis, dan Rafah.
Baca Juga: Berikut Spesifikasi Smartphone Lipat OPPO Find N3: Keluaran Terbaru dari OPPO
Konflik di kawasan ini terus merenggut nyawa warga sipil yang tidak bersalah, dan ada kebutuhan mendesak untuk bantuan kemanusiaan guna mengurangi penderitaan dan mengatasi krisis makanan dan layanan kesehatan.***
