9 Guru Besar Unpad Jalani Pengukuhan dan Orasi Ilmiah, Prof. Dr. Suryanto Orasikan Era Industri Financial

- 25 Oktober 2023, 09:48 WIB
Sebanyak 9 guru besar baru Unpad menjalani upacara pengukuhan dan orasi Ilmiah sebagai jabatan Guru Besar
Sebanyak 9 guru besar baru Unpad menjalani upacara pengukuhan dan orasi Ilmiah sebagai jabatan Guru Besar /Deni Supriatna /Galamedianews //

GALAMEDIANEWS - Sebanyak 9 guru besar baru Universitas Padjadjaran (Unpad) menjalani upacara pengukuhan dan orasi Ilmiah sebagai jabatan Guru Besar yang digelar pada Selasa hingga Rabu, 25 Oktober 2023 yang bertempat di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung. 

Upacara pengukuhan yang dibuka Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dan dipimpin Ketua Dewan Profesor Unpad Prof. Arief Anshory Yusuf tersebut digelar dalam empat sesi. 

Dengan dua sesi kegiatan dihari pertama, upacara pengukuhan dijalani oleh empat guru besar asal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sesi pertama, guru besar yang dikukuhkan, yaitu Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Han., dan Prof. Dr. Mohammad Benny Alexandri, M.M. Sesi kedua, guru besar yang dikukuhkan, yaitu Prof. Dr. Suryanto, M.Si., dan Prof. Dr. Ria Arifianti, M.Si. 

Kegiatan Upacara Pengukuhan dan Orasi Ilmiah sesi kedua diawali dengan orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Suryanto, S.E ., MSi. dengan judul “ Era Industri Financial di Indonesia : Peluang dan Tantangan.

Baca Juga: 7 Universitas Terbaik di Jawa Barat 2023, Ternyata Ranking 1 Bukan ITB dan Unpad

Dalam orasi ilmiahnya Prof. Suryanto mengatakan Era industri financial technology (fintech) muncul sebagai akibat dari terjadi disrupsi teknologi di industri keuangan.

Menurutnya, Industri fintech merupakan industri baru yang menerapkan teknologi untuk menghasilkan kemajuan dalam layanan di bidang keuangan. Fintech pada dasarnya adalah sebuah lini bisnis yang berbasis pada penggunaan software atau aplikasi dalam menyediakan jasa finansial (Varga, 2017). 

"Fintech hadir sebagai salah satu katalis dalam meningkatkan inklusi finansial yang memadukan teknologi dengan sistem keuangan (Gomber et al., 2017)," ujar Prof. Suryanto. 

Dikatakan Prof. Suryanto, Fintech bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan dengan mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan.

Melalui produk-produk keuangan berbasis inovasi dan teknologi yang ditawarkannya, industri ini memiliki kemampuan untuk mendorong inklusi keuangan secara lebih baik di masa yang akan datang (Senyo & Osabutey, 2020). 

"Kehadiran fintech merupakan jawaban bagi masyarakat yang belum tersentuh dengan layanan jasa perbankan sehingga setiap kalangan mendatangkan kemudahan bagi setiap masyarakat untuk mendapatkan layanan jasa keuangan yang praktis, aman dan cepat," ucapnya. 

Selanjutnya, Prof. Suryanto menyampaikan, industri fintech di Indonesia terus mengalami peningkatan (Eka, 2018). Peningkatan investasi di sektor fintech menjadi salah satu indikator meningkatnya popularitas industri sektor ini (Meola, 2016). Popularitas layanan fintech juga dapat kita jumpai dalam kegiatan sehari-hari, terutama ketika menggunakan smartphone. 

Baca Juga: 6 Universitas Swasta Terbaik di Jakarta Tahun 2023 Sebagaimana Data yang Dirilis Webometrics

Meski demikian, Prof. Suryanto menjelaskan, bahwa masyarakat sudah tidak asing lagi dengan sistem pembayaran menggunakan Gopay, OVO, shopee Pay,DANA, dan lain-lain. 

Selain karena LinkAja, DANA, kemudahan dalam bertransaksi, juga adanya promo yang diberikan oleh masing-masing platform tersebut.

Walapun mengalami pertumbuhan, Prof. Suryanto menambahkan, industri fintech Indonesia masih tertinggal dari negara Hong Kong, China, dan India. Hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen bisnis McKinsey dan Company bahwa pengguna model layanan jasa fintech di Indonesia baru mencapai 5 persen. Berbeda dengan negara- negara lain seperti India, Hongkong dan China masing- masing penetrasinya sudah mencapai 39 persen , 57 persen , dan 67 persen. Meskipun penetrasi fintech di Indonesia relative kecil, namun potensinya sangat besar. 

Hal ini didasarkan pada pertumbuhan digitalisasi di Indonesia yang lebih cepat dibandingkan dengan negara China dan Brazil (Barquin et al., 2019).

Industri fintech merupakan catalyst bagi perusahaan start-up untuk dapat berkembang menjadi lebih baik (Fenwick et al., 2017; Suryanto et al., 2020). 

"Masyarakat dapat memilih jenis layanan yang diberikan perusahaan fintech sesuai dengan kebutuhan keuangan masing-masing. Adanya beberapa opsi layanan yang diberikan oleh industri fintech memacu perusahaan fintech untuk bersaing memberikan layanan terbaik, "katanya. 

Selain pernah bekerja di perusahaan swasta di bidang keuangan selama 2 tahun, alumni dari SMP Negeri Pamarican dan SMA Negeri Banjar mengungkapkan, perjalanan karier dari dosen hingga kini menjadi guru besar tidaklah mudah, karena harus berjuang selama 20 tahun dari Tenaga pengajar hingga guru besar seperti sekarang ini.

“Perlu ketekunan dan juga pengembangan diri dalam dunia yang kita geluti. Untuk mencapai guru besar sangatlah tidak mudah karena harus mempunyai KUM di atas 850 dan menulis di Jurnal Internasional bereputasi,” ucap Prof. Suryanto. 

Terakhir, Prof. Suryanto. berharap, upacara pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar Unpad dapat memberikan manfaat untuk perkembangan di seluruh bidang keilmuan terutama bidang Ilmu Administrasi Bisnis. 

"Dengan pengukuhan ini diharapkan memberikan manfaat untuk perkembangan di seluruh bidang keilmuan terutama bidang Ilmu Administrasi Bisnis,"katanya menandaskan. 

Profil Prof. Dr. Suryanto

Prof. Dr. Suryanto, S.E., M.Si., adalah Professor of Business Administration di Universitas Padjadjaran (Unpad) tempatnya mengajar sejak tahun 1999.

Ia menerima gelar doktor dari Universitas Padjadjaran, dan penelitian yang ia lakukan fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan keuangan, perbankan, perpajakan, dan kewirausahaan. Dalam keilmuannya Prof. Dr. Suryanto, S.E., M. Si., telah menerbitkan beberapa artikel dan buku yang berkaitan dengan keuangan, perpajakan dan kewirausahaan.

Prof.Dr. Suryanto, S.E ., M.Si., pria kelahiran Ciamis, 15 Juli 1970 ini adalah guru besar bidang Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan mengawali karier di dunia pendidikan dan sebagai dosen pada tahun 1999 dengan mengajar di Universitas Padjadjaran yang dimana pada saat ini mengabdikan dirinya sebagai guru besar Administrasi Bisnis.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah