Indonesia Terbangkan Pesawat Komersial Pertama dengan Biofuel Berbasis Minyak Kelapa Sawit

- 28 Oktober 2023, 07:35 WIB
Sebuah pesawat milik Garuda Indonesia terlihat di landasan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia 28 April 2017./REUTERS/Darren Whiteside/
Sebuah pesawat milik Garuda Indonesia terlihat di landasan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dekat Jakarta, Indonesia 28 April 2017./REUTERS/Darren Whiteside/ /



GALAMEDIANEWS - Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional, mengukir sejarah dengan sukses melakukan penerbangan komersial pertama menggunakan bahan bakar pesawat yang dicampur dengan minyak kelapa sawit.

Penerbangan ini membawa lebih dari 100 penumpang dari Jakarta ke Surakarta, sejauh 550 kilometer.

Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan mendukung penggunaan bahan bakar pesawat berkelanjutan.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Pantai Hits di Semarang yang Tawarkan View Bagus, Cocok untuk Healing di Akhir Pekan

Langkah Menuju Penerbangan Berkelanjutan

Penerbangan ini merupakan langkah maju bagi Garuda Indonesia dalam mendukung upaya mengurangi dampak lingkungan dari industri penerbangan.

Biofuel berbasis minyak kelapa sawit telah digunakan dalam penerbangan ini, diproduksi oleh perusahaan energi negara Indonesia, PT Pertamina, di kilang Cilacap.

Teknologi yang digunakan adalah hydroprocessed esters and fatty acid (HEFA), dan bahan bakunya adalah minyak kelapa sawit yang telah diproses dengan baik.

Baca Juga: Eni Berencana Menggandakan Produksi Gas di Indonesia melihat dari Penemuan Besar Cadangan Gas Baru

Manfaat Lingkungan

Bahan bakar pesawat berbasis minyak kelapa sawit ini diklaim menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Ini selaras dengan tujuan industri penerbangan global untuk menggunakan bahan bakar pesawat berkelanjutan (sustainable aviation fuel, SAF) guna mengurangi jejak karbonnya.

Dukungan Pemerintah dan Industri

Baca Juga: 5 Hotel Murah di Blitar yang Memiliki View Bagus dengan Spot Instagramable, Tawarkan Fasilitas Terbaik

Pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Energi, memberikan dukungan kuat terhadap penggunaan biofuel dalam penerbangan untuk mengurangi efek rumah kaca.

Hal ini mencerminkan upaya global untuk membuat industri penerbangan lebih ramah lingkungan dengan mengadopsi bahan bakar berkelanjutan.

Tantangan dan Kontroversi

Meskipun langkah ini memiliki potensi manfaat lingkungan yang signifikan, produksi dan penggunaan minyak kelapa sawit untuk biofuel juga menghadapi kontroversi.

Baca Juga: Hasil Skor Pertandingan Tottenham Hotspur Memperluas Keunggulan dengan Kemenangan atas Crystal Palace

Beberapa negara mengkhawatirkan dampak deforestasi yang mungkin terjadi dalam produksi minyak kelapa sawit dari perkebunan. Uni Eropa, sebagai contoh, telah memberlakukan pembatasan impor pada komoditas ini.

Mandat Penggunaan Biofuel

Indonesia sebelumnya telah memandatkan pencampuran biofuel sebesar 3% dalam bahan bakar pesawat pada tahun 2020. Namun, implementasinya mengalami penundaan.

Baca Juga: Densus 88 Telah Menangkap 45 Teroris Selama Oktober

Penerbangan komersial pertama ini mencerminkan upaya global untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri penerbangan dan mengadopsi teknologi berkelanjutan.

Meskipun ada pro dan kontra terkait penggunaan minyak kelapa sawit dalam biofuel, upaya ini terus berlanjut dalam pencarian solusi ramah lingkungan untuk penerbangan komersial di masa depan.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah