PBB: Hampir Tidak ada Bahan Bakar di Gaza, Amnesty International Gaza: Israel Melakukan Kejahatan Perang

- 26 Oktober 2023, 21:46 WIB
Seorang Anak dievakuasi dari Reruntuhan Jalur Gaza Palestina akibat bombardir Israel, Kejahatan Perang Israel dikecam Amnesty International dan Negara-Negara Arab. / x.com / @timesofgaza
Seorang Anak dievakuasi dari Reruntuhan Jalur Gaza Palestina akibat bombardir Israel, Kejahatan Perang Israel dikecam Amnesty International dan Negara-Negara Arab. / x.com / @timesofgaza /



GALAMEDIANEWS - Dalam beberapa jam terakhir, sejumlah peristiwa penting telah terjadi dalam konteks konflik Israel-Palestina di Gaza. Negara-negara Arab telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mencerminkan keprihatinan mereka terhadap situasi di Gaza.

Selain itu, Amnesty International mengatakan bahwa Israel telah melakukan kejahatan Perang di Jalur Gaza dan menyerukan pentingnya gencatan senjata segera.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan peringatan terkait kekurangan bahan bakar yang dapat berdampak buruk pada operasi kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Gaza. Berikut adalah berita terkini mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Prabowo Pertahankan Posisi Terdepan dalam Survei Terbaru Sebelum Tanggal Pemilihan Presiden Indonesia 2024


Negara-Negara Arab: Keprihatinan Terhadap Gaza

Hari ini, Menteri Luar Negeri dari Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Maroko, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, mengeluarkan pernyataan bersama yang menggarisbawahi pentingnya hak bela diri, tetapi juga menekankan bahwa hak tersebut tidak boleh melanggar hukum atau mengabaikan hak-hak Palestina. Selain itu, mereka mengutuk pengusiran paksa dan hukuman kolektif yang dialami warga Gaza. Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan bersama negara-negara Arab atas situasi konflik yang sedang berlangsung.



Seruan Amnesty International untuk Gencatan Senjata

Amnesty International, kelompok hak asasi manusia berbasis di Inggris, telah mengeluarkan pernyataan yang memanggil untuk gencatan senjata segera guna menghentikan meningkatnya jumlah korban tewas dan memastikan bantuan penting mencapai Gaza di tengah apa yang mereka sebut sebagai "bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya." Sekretaris Jenderal Amnesty, Agnes Callamard, menyatakan bahwa pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, termasuk kejahatan perang, terus berlangsung. Amnesty juga menyoroti bahwa kemungkinan serangan darat Israel dapat memiliki konsekuensi katastrofik bagi warga sipil di Gaza.

Amnesty International juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk meminta gencatan senjata segera. Selain itu, mereka meminta pengakhiran blokade 16 tahun di Gaza, pembebasan segera semua sandera sipil, dan pembebasan warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang oleh Israel.

Baca Juga: Darurat Kesehatan Gaza: Korban Palestina Meningkat 7.028 Jiwa, 2.913 diantaranya Anak oleh Bombardir Israel


PBB UNRWA dan Kekurangan Bahan Bakar Capai Level Kritis Darurat

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan bahan bakar untuk menjalankan operasi kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa. Mereka memperingatkan bahwa jika bahan bakar tidak segera diterima di Gaza, UNRWA akan terpaksa secara signifikan mengurangi atau bahkan menghentikan operasi kemanusiaan di seluruh Gaza. Situasi ini sangat kritis dalam 24 jam mendatang.

Israel telah menolak untuk mengizinkan masuknya bahan bakar melalui pengiriman bantuan, dengan alasan khawatir bahan bakar tersebut dapat disita oleh Hamas. Lebih dari 613.000 orang yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik saat ini mencari perlindungan di 150 fasilitas UNRWA di wilayah yang hancur, salah satu wilayah paling padat penduduk di dunia.


Warga Jalur Gaza Merespons dengan Mendonorkan Darah

Warga Deir el-Balah, di tengah Jalur Gaza, telah merespons dengan mendatangi Rumah Sakit Martir al-Aqsa untuk mendonorkan darah, sebagai respons terhadap panggilan darurat dari pejabat kesehatan terkait kekurangan persediaan darah. Keadaan darurat ini menjadi semakin mendesak karena serangan Israel yang terus berlanjut telah mengakibatkan tekanan besar pada sistem kesehatan Gaza dan meningkatkan permintaan darah untuk membantu mereka yang terluka parah.

Baca Juga: TikTok, YouTube, dan Meta Berebut Lisensi E-commerce di Indonesia

Situasi yang berkembang di Gaza adalah sebuah peringatan akan perlunya penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan yang mendesak. Dalam 24 jam mendatang, dunia akan menantikan bagaimana berbagai pihak akan merespons situasi kritis ini.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x