GALAMEDIANEWS - Pada saat konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina terus berlanjut, situasi kesehatan di Gaza semakin memburuk. Salah satu pusat medis utama di utara Gaza, Rumah Sakit Indonesia, mengalami pemadaman listrik yang serius, bahkan ketika para tenaga medis terus merawat korban serangan Israel.
Sebuah video yang diposting oleh Al Jazeera Arabic di media sosial memperlihatkan rumah sakit dalam kegelapan total, sementara orang-orang berjalan menggunakan cahaya ponsel mereka.
Kementerian Kesehatan Gaza telah memberi peringatan selama beberapa hari terakhir bahwa sistem kesehatan di wilayah Palestina tersebut bisa menghadapi kemungkinan kolaps dalam beberapa hari ke depan akibat kurangnya bahan bakar untuk menjalankan rumah sakit serta kekurangan pasokan medis.
Beberapa rumah sakit di wilayah Palestina menghadapi "konsekuensi yang sangat serius" dalam 48 jam ke depan jika pasokan bahan bakar darurat tidak segera disampaikan, seperti yang dilaporkan oleh koresponden Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, yang mengutip Kementerian Kesehatan Gaza.
Koresponden kami, yang berada di Khan Younis, melaporkan bahwa beberapa rumah sakit dapat "berhenti beroperasi" dalam beberapa hari mendatang akibat kekurangan bahan bakar. Ia juga mengonfirmasi laporan sebelumnya bahwa Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza telah kehabisan bahan bakar dan mengalami pemadaman listrik, menjadikannya dalam kegelapan total.
"Ini adalah kondisi yang sangat kritis," katanya, sambil menambahkan bahwa serangan Israel terus berlanjut sepanjang malam, dengan setidaknya 28 orang dilaporkan tewas di distrik di utara Rafah.
Baca Juga: Krisis Kesehatan di Gaza: Penyakit Diare Menyebar, Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Terhambat
Situasi ini memberikan tekanan ekstrem pada sistem kesehatan yang sudah rapuh di Gaza. Rumah sakit dan pusat medis berjuang untuk memberikan perawatan medis yang sangat dibutuhkan kepada korban konflik, sementara pasokan bahan bakar yang semakin menipis membuat operasional mereka semakin sulit.***