GALAMEDIANEWS - Gaza, Palestina terperangkap dalam krisis kesehatan parah yang diperburuk oleh serangan Israel dan kurangnya fasilitas kesehatan. Penyebaran penyakit dan tantangan dalam pelayanan kesehatan maternal menjadi sorotan, sementara aktivis pro-Palestina beraksi di Den Haag.
Penyakit Menyebar di Gaza
Krisis kesehatan di Gaza semakin memburuk seiring dengan meluasnya penyakit seperti cacar air dan kudis. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat peningkatan kasus-kasus ini, yang sebagian besar dipicu oleh kurangnya kebersihan dan penggunaan air yang belum diolah. Tidak hanya itu, diare, terutama di kalangan anak-anak, juga semakin meningkat.
Krisis Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Situasi semakin memprihatinkan karena sekitar 50.000 Ibu hamil di Gaza menghadapi kendala serius dalam mengakses layanan kesehatan maternal. Fasilitas kesehatan menjadi target serangan Israel, dan akibatnya, terdapat sekitar 166 "kelahiran yang tidak aman" setiap harinya. Dalam bulan mendatang, diharapkan 5.500 wanita akan melahirkan, dengan risiko yang lebih tinggi karena keterbatasan fasilitas.
Trauma Diaspora Palestina
Warga Palestina yang tinggal di luar Gaza juga merasakan dampak konflik ini. Mereka merasa bersalah dan bersedih jauh dari tanah air mereka ketika mendengar kabar kerabat dan teman-teman mereka tewas dalam serangan Israel yang intens. Dengan ratusan korban jiwa dan perumahan yang hancur, mereka mengalami trauma di kejauhan.
Aktivisme di Den Haag