TikTok, YouTube, dan Meta Berebut Lisensi E-commerce di Indonesia

- 26 Oktober 2023, 21:34 WIB
Orang-orang menghadiri YouTube Fanfest di Jakarta, Indonesia, 23 Oktober 2016. setelah pemerintah Indonesia melarang transaksi e-commerce,  TikTok, YouTube, dan Meta bersiap perebutkan lisensi e-commerce di Indonesia. / REUTERS/Beawiharta/
Orang-orang menghadiri YouTube Fanfest di Jakarta, Indonesia, 23 Oktober 2016. setelah pemerintah Indonesia melarang transaksi e-commerce, TikTok, YouTube, dan Meta bersiap perebutkan lisensi e-commerce di Indonesia. / REUTERS/Beawiharta/ /



GALAMEDIANEWS - TikTok dan YouTube sedang mempertimbangkan bergabung dengan Meta untuk mengajukan lisensi e-commerce di Indonesia setelah pemerintah Indonesia melarang transaksi e-commerce di platform media sosial, kata sumber yang akrab dengan diskusi tersebut.

Larangan transaksi e-commerce di media sosial oleh Kementerian Perdagangan Indonesia, yang diberlakukan sebulan yang lalu, bertujuan untuk melindungi pedagang kecil dan menengah di dunia nyata serta memastikan keamanan data pengguna.

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta penduduk, menghasilkan hampir 750 triliun Rupiah dalam transaksi e-commerce tahun lalu, menurut data dari perusahaan konsultan Momentum Works.

Baca Juga: Malaysia Berikan Peringatan kepada TikTok dan Meta atas Pemblokiran Konten Pro-Palestina

Langkah ini menjadi pukulan khusus bagi TikTok, yang pada bulan Juni berjanji untuk menginvestasikan miliaran dolar di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, di mana platform tersebut memiliki basis pengguna sebanyak 125 juta orang. Ini merupakan langkah besar untuk membangun layanan e-commerce TikTok, TikTok Shop.

TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan teknologi asal China, Bytedance, berencana untuk mengajukan lisensi e-commerce dan sedang menjajaki jalur terbaik untuk melakukannya, kata tiga orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

TikTok saat ini tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan pemain e-commerce lokal, termasuk Tokopedia milik GoTo, sambil membangun aplikasi TikTok Shop yang berdiri sendiri khusus untuk pasar Indonesia, kata para sumber.

Hingga TikTok Shop menghentikan operasinya di Indonesia bulan ini, platform tersebut mampu mengirim sekitar 3 juta paket setiap hari, kata dua sumber.

TikTok menyatakan bahwa mereka tidak dapat memastikan atau membantah kabar mengenai niat mereka untuk mengajukan lisensi. Sementara itu, Tokopedia belum memberikan tanggapan terkait permintaan komentar.

Baca Juga: Dana Abadi Pesantren Bukan Hal yang Baru, Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung: Itu Hasil Perjuangan PKB

YouTube, yang dimiliki oleh Alphabet, juga sedang merencanakan untuk mengajukan lisensi e-commerce, kata dua sumber tanpa menjelaskan jenis izin yang mereka rencanakan. YouTube telah memperkenalkan layanan belanja di Amerika Serikat yang memungkinkan pencipta konten mempromosikan produk dan merek di platform tersebut.

Seorang juru bicara perusahaan tersebut menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Rencana TikTok dan YouTube untuk mengajukan izin e-commerce di Indonesia belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Meta Platforms, yang memiliki Facebook dan Instagram, telah mengajukan izin khusus jenis e-commerce bulan ini, yang memungkinkan vendor untuk mengiklankan produk dan melakukan survei pasar, namun tidak memungkinkan transaksi dalam aplikasi, kata direktur jenderal perdagangan dalam negeri Kementerian Perdagangan Indonesia, Isy Karim.

Izin tersebut akan memungkinkan penjual untuk mengiklankan barang dan melakukan survei pasar, tetapi tidak memungkinkan transaksi dalam aplikasi, kata Isy, sambil menambahkan bahwa Meta mencari izin ini untuk aplikasi Facebook, WhatsApp, dan Instagram mereka.

Meta tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar.

YouTube dan TikTok belum menghubungi otoritas terkait untuk mengajukan izin, kata Isy. Jika TikTok memutuskan untuk mengajukan izin, kata Isy, itu harus dilakukan melalui unit domestik perusahaan tersebut.

Baca Juga: Resep Ikan Mas Goreng Marinasi Sambal Ulek Kemangi ala Rudy Choirudin Makanan Simple Tapi Istimewa

Inovasi dan persaingan dalam dunia e-commerce semakin berkembang di Indonesia, dengan platform-platform besar seperti TikTok, YouTube, dan Meta bersiap-siap untuk memasuki pasar yang berpotensi besar ini. Dalam era digital yang terus berubah, pemain-pemain ini bertekad untuk menjadi bagian integral dalam ekosistem e-commerce Indonesia yang berkembang pesat.

Sebagian besar dari kita pasti penasaran untuk melihat perkembangan selanjutnya dalam persaingan ini dan bagaimana hal tersebut akan memengaruhi pengalaman berbelanja online di Indonesia.***

Editor: Ryan Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x