Gaza : Rumah Sakit Indonesia di Gaza Siap Hentikan Operasi Medis Akibat Kekurangan Bahan Bakar

- 23 Oktober 2023, 07:35 WIB
Warga Palestina mencari korban selamat di gedung-gedung yang hancur akibat bombardir Israel di Jalur Gaza di Rafah, Minggu, 22 Oktober 2023.
Warga Palestina mencari korban selamat di gedung-gedung yang hancur akibat bombardir Israel di Jalur Gaza di Rafah, Minggu, 22 Oktober 2023. /AP Photo/Hatem Ali /

GALAMEDIANEWS - Situasi krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk setelah Indonesia Hospital di Beit Lahiya, Gaza Strip, menghadapi ancaman untuk menghentikan operasi medis karena kekurangan pasokan bahan bakar. Direktur rumah sakit, Atef al-Kahlout, mengungkapkan situasi genting yang dihadapi oleh staf medis dan pasien di sana.

Mengutip dari Al Jazeera,  "Kami akan menghadapi bencana jika kami tidak mendapatkan lebih banyak bahan bakar. Tenaga medis kami sangat lelah. Mereka telah bertugas 24 jam sehari sejak serangan Israel dimulai untuk merawat pasien yang terus datang setiap menit," kata Atef al-Kahlout kepada Al Jazeera. 

Kekurangan bahan bakar ini bukan satu-satunya masalah. Rumah sakit di Gaza juga mengalami kekurangan pasokan medis dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan. Kombinasi dari serangan Israel dan blokade yang telah berlangsung selama beberapa minggu telah mengakibatkan kondisi krisis yang mengkhawatirkan bagi lebih dari 2 juta penduduk Gaza.

Baca Juga: Gaza: Bantuan Kemanusiaan yang Sampai Tidak ada Bahan Bakar, PBB : Bahan Bakar akan Habis dalam Tiga Hari

UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) juga memperingatkan bahwa mereka akan kehabisan bahan bakar dalam tiga hari. Philippe Lazzarini, Komisioner Jenderal UNRWA, menyatakan bahwa tanpa bahan bakar, layanan penting seperti air bersih, rumah sakit yang berfungsi, dan produksi roti akan terhenti. Hal ini juga akan menghambat bantuan kemanusiaan mencapai warga Gaza yang membutuhkan.

Meskipun ada pengiriman pertama bantuan yang diizinkan untuk masuk ke Gaza dari Mesir pada hari Sabtu, sayangnya, tidak ada bahan bakar yang termasuk dalam pengiriman tersebut. Hal ini membuat situasi semakin mendesak.

Pada saat yang sama, laporan kontradiktif mengenai pengiriman bantuan juga muncul. Mesir melaporkan bahwa 17 truk bantuan telah memasuki Gaza pada hari Minggu, sementara PBB menyatakan bahwa belum ada konvoi yang berhasil masuk. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya situasi kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Ketegangan di Gaza telah meningkat sejak serangan Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan blokade Israel terhadap Gaza. Penduduk Gaza terus mengalami serangan udara Israel, sambil menghadapi sumber daya yang semakin terbatas.

Baca Juga: KTT di Kairo Mesir Gagal Capai Kesepakatan di Tengah Konflik Gaza

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Al Jazeera AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah