Jadwal Gerhana Bulan Dini Hari Nanti di Indonesia, Simak Informasi Lengkapnya di Sini

- 28 Oktober 2023, 18:32 WIB
 ilustrasi gerhana bulan /design by :Deni Supriatna-Galamedia News
ilustrasi gerhana bulan /design by :Deni Supriatna-Galamedia News /

GALAMEDIANEWS - Masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia bisa menyaksikan fenomena gerhana bulan sebagian (GBS) yang diprediksi akan terjadi pada Minggu, 29 Oktober 2023, dini hari.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Gerhana bulan sebagian terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra Bumi.

Hal itu menyebabkan saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi tersebut.

BMKG menyebutkan durasi gerhana dari fase gerhana mulai (P1) hingga gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 28 menit 10 detik.

Baca Juga: UPDATE! Gerhana Bulan Penumbra akan Terjadi 5 hingga 6 Mei 2023

Adapun durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase gerhana sebagian mulai (U1) hingga gerhana sebagian berakhir (U4) terjadi selama 1 jam 18 menit 57 detik.

Jadwal Gerhana Bulan 29 Oktober 2023

Waktu terjadinya gerhana bulan sebagian pada 29 Oktober 2023 berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia.

Berikut waktunya dan lokasinya, dikutip dari laman Kementerian Agama.

1. Pukul 02:34-03:53 WIB: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga: BMKG Prediksi 4 Gerhana yang Akan Terjadi Pada Tahun 2023: Gerhana Bulan Penumbra Salah Satunya

2. Pukul 03:34-4:53 WITA: Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.

3. Pukul 04:34-05:53 WIT: Maluku Utara dan sebagian besar Maluku.

4. Pukul 04:34 WIT sampai Bulan terbenam: Papua, sebagian besar Papua Barat, dan sebagian Maluku.

Gerhana Bulan adalah salah satu fenomena alam yang penuh misteri dan keindahan. Fenomena ini telah memukau manusia sejak zaman kuno dan terus menjadi sumber keterpesonaan dan penelitian ilmiah hingga saat ini. Artikel ini akan membahas asal usul, jenis, dan fenomena di balik gerhana Bulan yang memikat hati kita.

Apa Itu Gerhana Bulan?

Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi. Kondisi ini terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam satu garis lurus. Bayangan Bumi memiliki dua bagian utama: umbra dan penumbra. Umbra adalah bayangan gelap, sedangkan penumbra adalah bayangan yang lebih samar. Ketika Bulan memasuki umbra, terjadilah gerhana Bulan.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Matahari Hibrida di Penghujung Bulan Suci Ramadan 2023

Jenis-jenis Gerhana Bulan

Ada dua jenis utama gerhana Bulan:

Gerhana Bulan Total: Ketika Bulan sepenuhnya berada dalam umbra Bumi, maka terjadi gerhana Bulan total. Pada saat ini, Bulan mungkin berubah warna menjadi merah atau oranye, fenomena yang disebut "Bulan Darah." Ini disebabkan oleh sejauh mana sinar matahari dihamburkan oleh atmosfer Bumi dan mencapai Bulan. Partikel-partikel di atmosfer Bumi menyerap sinar biru dan hijau, meninggalkan sinar merah untuk mencapai Bulan. Gerhana Bulan total adalah momen yang paling dramatis dan seringkali sangat spektakuler untuk diamati.

Gerhana Bulan Sebagian: Pada jenis gerhana ini, hanya sebagian dari Bulan yang memasuki umbra, sedangkan sisanya masih terlihat. Ini menciptakan efek seperti setengah Bulan gelap atau berwarna merah muda.

Asal Usul Mitos dan Kepercayaan Terkait Gerhana Bulan

Sejak zaman kuno, gerhana Bulan telah dianggap sebagai fenomena ajaib dan sering kali diberikan makna simbolis atau spiritual dalam berbagai budaya. Berbagai masyarakat telah menciptakan mitos dan legenda tentang gerhana Bulan. Misalnya, di budaya Mesir Kuno, gerhana Bulan dianggap sebagai momen perang antara dewa Ra (Matahari) melawan dewa Apep (simbol kegelapan). Di beberapa budaya lain, gerhana Bulan dihubungkan dengan perubahan nasib atau pertanda penting.

Signifikansi Ilmiah Gerhana Bulan

Selain keindahannya, gerhana Bulan memiliki signifikansi ilmiah yang penting. Fenomena ini telah memberikan ilmuwan informasi berharga tentang gerak Bulan, orbitnya, dan karakteristik atmosfer Bumi. Observasi gerhana Bulan telah memungkinkan pengukuran yang lebih akurat tentang waktu Bulan.

Selain itu, gerhana Bulan juga menjadi peluang edukasi dan penyelidikan ilmiah bagi para astronom amatir dan profesional. Perkembangan teknologi telah membuatnya semakin mudah untuk mengamati dan memahami fenomena ini.

Dalam dunia modern, informasi tentang waktu dan lokasi gerhana Bulan dapat dengan mudah diakses, sehingga Anda dapat merencanakan untuk melihatnya secara langsung atau melalui siaran langsung di media. Ini adalah kesempatan langka untuk mengalami keajaiban alam semesta dan untuk merenungkan rasa keterkejutan dan keterpesonaan yang fenomena ini bawa ke dalam pikiran dan hati kita.***

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Kemenag BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah