Rovio membenarkan bahwa "secara tidak sengaja iklan dengan konten yang mengganggu telah muncul dalam game kami" dan saat ini sedang diblokir secara manual. Namun, juru bicara Lotta Backlund tidak memberikan detail tentang mitra iklan mana yang menyediakan iklan tersebut.
Baca Juga: Pesan Keras Tawanan Perang Perempuan Israel di Gaza Menyalahkan Pemerintah Israel
Kepala divisi digital Kementerian Luar Negeri Israel, David Saranga, mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah iklan yang dipromosikan oleh pemerintah, tetapi ia mengatakan bahwa ia "tidak memiliki ide" bagaimana iklan tersebut bisa masuk ke dalam berbagai game.
Ia menjelaskan bahwa rekaman tersebut merupakan bagian dari upaya advokasi yang lebih besar oleh Kementerian Luar Negeri Israel, yang telah menghabiskan $1,5 juta untuk iklan di internet sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.
Saranga membela sifat grafis kampanye iklan tersebut, mengatakan, "Kami ingin dunia memahami apa yang terjadi di Israel. Ini adalah pembantaian."
Namun, Reuters belum menemukan bukti upaya periklanan digital sejenis yang dilakukan oleh pihak Palestina, kecuali beberapa video berbahasa Arab yang dipromosikan oleh Palestine TV, sebuah agensi berita yang terafiliasi dengan Otoritas Palestina di Tepi Barat.
Seorang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Palestina mengungkapkan bahwa kementeriannya sedang berusaha memengaruhi opini publik dengan membagikan bukti-bukti penderitaan di Gaza akibat pengeboman Israel yang terjadi setelah serangan pada 7 Oktober. Namun, ia tidak menyebutkan apakah mereka menggunakan periklanan sebagai alat.
Hamas, gerakan Islam yang memerintah Gaza, tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan Reuters untuk komentar mengenai kampanye media mereka.
Sebagai tambahan, Reuters juga mendokumentasikan enam kasus di Inggris, Prancis, Austria, Jerman, dan Belanda di mana orang-orang telah melihat iklan serupa atau sama seperti yang dilihat oleh anak Maria Julia Assis, atau bahkan anak-anak mereka.