Di keluarga Assis, iklan tersebut muncul dalam game bernama "Alice's Mergeland" yang dikembangkan oleh LazyDog Game. Iklan lainnya muncul dalam game yang ramah keluarga seperti game membangun blok "Stack," game teka-teki "Balls'n Ropes," "Solitaire: Card Game 2023," dan game petualangan lari-dan-lompat "Subway Surfers."
Alexandra Marginean, seorang magang berusia 24 tahun yang tinggal di Munich, mengatakan bahwa ia kaget melihat video pro-Israel muncul saat ia bermain game Solitaire. "Saya merasa sangat terganggu olehnya," kata Marginean.
Developer LazyDog Game tidak merespons permintaan komentar. Developer Stack yang dimiliki oleh Ubisoft, Developer Solitaire asal Austria nerByte, Developer Balls'n Ropes asal Turki Rollic, dan Developer Subway Surfers asal Denmark SYBO Games juga tidak memberikan tanggapan atas pesan yang meminta komentar mengenai iklan tersebut.
Apple dan Google, yang mengawasi aplikasi di platform perangkat lunak in-house mereka untuk iPhone dan ponsel Android, merujuk pertanyaan kembali kepada Developer game tersebut.
Peraturan iklan bervariasi menurut negara, tetapi di Inggris - tempat Maria Julia Assis dan anaknya tinggal - adalah Otoritas Standar Periklanan yang mengawasi kampanye iklan.
Otoritas tersebut mengatakan bahwa meskipun saat ini mereka tidak sedang menyelidiki iklan dari pemerintah Israel, secara umum iklan seharusnya menghindari gambar yang "terlalu grafis" dan konten semacam itu seharusnya "dilayani dengan hati-hati untuk tidak ditujuan kepada anak di bawah usia 18 tahun."
Insiden ini telah menimbulkan pertanyaan tentang tata kelola iklan dalam game dan bagaimana iklan semacam ini dapat tampil dalam game yang dimainkan oleh anak-anak. Sementara itu, pemerintah Israel dan pihak-pihak terkait berusaha menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi.
Harapannya, insiden ini akan membuka diskusi lebih lanjut tentang iklan dalam game dan perlindungan anak-anak yang bermain game di platform berbasis ponsel.***