Batas Ultimatum Hizbullah Lebanon Habis! Potensi Gencatan Senjata Palestina Israel Mulai Muncul

- 3 November 2023, 09:30 WIB
Seorang pria memegang bendera Hizbullah dan Palestina saat pendukung Hizbullah melakukan protes solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di Beirut, Lebanon, 27 Oktober 2023./REUTERS/Amr Alfiky/
Seorang pria memegang bendera Hizbullah dan Palestina saat pendukung Hizbullah melakukan protes solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, di Beirut, Lebanon, 27 Oktober 2023./REUTERS/Amr Alfiky/ /

GALAMEDIANEWS - Laporan dari media Palestina mengungkapkan, sedang berlangsung perundingan gencatan senjata antara kelompok Hamas dan Israel.

Potensi gencatan senjata mulai muncul karena ancaman ultimatum Hizbullah yang akan masuk dalam perang secara total dan ini akan melibatkan pengiriman 50.000 liter bahan bakar setiap hari ke Jalur Gaza.

Jika gencatan senjata ini berjalan dengan sukses atau perundingan terus berlanjut dalam arah yang benar, maka kekhawatiran yang diungkapkan oleh berbagai pihak akan berkurang secara signifikan.

Baca Juga: Prediksi Skor Osasuna vs Girona: Pekan ke-12 Liga Spanyol, Ada Head to Head, Susunan Pemain dan Preview Tim

Pada saat yang sama, pernyataan dari pemimpin gerakan perlawanan Lebanon, Sheikh Hassan Nasrallah, telah mengguncang dunia internasional.

Melalui perantaraan diplomatik, Sheikh Nasrallah memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat, menuntut akhir dari perang Israel di Gaza pada tanggal 3 November.

Menurut laporan surat kabar Kuwait, Al-Jarida, yang mengutip sumber-sumber diplomatik Iran, jika Amerika Serikat gagal memenuhi tuntutan ini, Sheikh Nasrullah akan mengumumkan "mobilisasi umum untuk perang melawan Israel dan akan meluncurkan operasi militer terhadap Israel dari berbagai arah."

Al-Jarida mencatat bahwa Nasrallah telah menyetujui ultimatum ini bersama Brigadir Jenderal Esmail Qaani, kepala Pasukan Quds Pasukan Revolusioner Iran, yang tiba di ibukota Lebanon, Beirut, pada hari Selasa.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jumat: Cuaca Ekstrem di Beberapa Kota Besar Indonesia

Sumber-sumber Al-Jarida menyatakan bahwa Jenderal Qaani sebelumnya menyatakan dalam pertemuan Dewan Keamanan Nasional Iran bahwa sekutu regional Iran mungkin kehilangan dukungan publik jika mereka gagal "untuk bergabung dalam perjuangan mendukung rakyat Palestina."

Situasi di Gaza telah mencapai titik kritis, dengan lebih dari 9.061 warga Palestina tewas, termasuk hampir 4.000 anak-anak, dan lebih dari 32.000 luka. Laporan Kementerian Kesehatan Palestina dan organisasi internasional menyatakan bahwa mayoritas yang tewas dan luka adalah perempuan dan anak-anak.

Meskipun adanya peningkatan militer Israel yang besar di sekitar perbatasan Gaza dan infiltrasi sporadis di pinggiran Jalur Gaza yang terkepung, Perlawanan Palestina terus menahan serangan Israel.

Baca Juga: Prediksi Skor Liga Inggris Fulham vs Man United 4 November 2023: Cek Statistik, H2H dan Susunan Pemain

Untuk membenarkan kegagalan militer mereka, pasukan Israel terus menggempur rumah-rumah warga sipil di seluruh Jalur Gaza, dengan laporan mengenai pembantaian baru yang terjadi di seluruh enklave yang terkepung ini.

Sejak tahun 2007, Gaza telah berada di bawah pengepungan militer Israel yang ketat, setelah pemilihan demokratis di Palestina yang diduduki, hasilnya ditolak oleh Tel Aviv dan Washington.

Harapan besar bagi perdamaian terletak pada kemajuan perundingan gencatan senjata ini, sementara dunia internasional mengikuti perkembangan di Timur Tengah dengan cemas.

Perdamaian akan membawa harapan untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dalam konflik ini yang telah memakan korban besar. Kami akan terus memantau perkembangan ini dan memberikan informasi lebih lanjut saat berita lebih lanjut tersedia.

Tetaplah bersama kami untuk berita terbaru mengenai situasi di Timur Tengah.***

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Palestinechronicle.com x.com @MarioNawfal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah