GALAMEDIANEWS - Situasi di Jalur Gaza semakin memburuk dengan kedatangan bantuan yang terbatas dan serangan militer Israel yang mengakibatkan lebih dari 30 warga sipil tewas.
Dalam laporan terbaru, Palang Merah Palestina (PRCS) mengungkapkan bahwa mereka baru saja menerima 30 truk bantuan tambahan pada hari Sabtu, jumlah yang setara dengan jumlah truk yang tiba setiap hari sejak 21 Oktober.
Sejak tanggal tersebut, hanya 451 truk bantuan yang tiba di Gaza, dan penduduk rata-rata Gaza kini hanya dapat bertahan dengan dua potong roti Arab per hari. Situasi ini semakin memperparah kekurangan air minum yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Gaza.
Pada Sabtu malam, serangan militer Israel di kamp pengungsi Maghazi di tengah-tengah Gaza mengakibatkan lebih dari 30 orang tewas, menurut kementerian kesehatan Palestina di Gaza.
"Lebih dari 30 korban tiba di Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs di Deir Al-Balah dalam pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan di kamp Al-Maghazi di pusat Jalur Gaza," kata juru bicara kementerian kesehatan, Ashraf Al-Qudra.
Angka tersebut lebih rendah dari laporan awal oleh agensi berita Palestina WAFA yang awalnya melaporkan bahwa 51 orang tewas dalam serangan tersebut.
Seorang juru bicara militer Israel menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki apakah militer Israel beroperasi di daerah tersebut pada saat serangan.