Tepat 19 Tahun, Keluarga Bin Laden Klaim Hanya Trump yang Bisa Mencegah Tragedi WTC 9/11 Berulang

- 11 September 2020, 01:30 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Instagram/@realdonaldtrump

GALAMEDIA - Keponakan dalang tragedi 9/11 Osama bin Laden mengklaim Donald Trump  satu-satunya presiden yang dapat mencegah serangan teroris serupa lainnya di Amerika Serikat.

Pernyataan Noor bin Ladin (33) dilontarkan  saat Negeri Paman Sam memperingati 9/11 yang terjadi  19 tahun lalu hingga menewaskan tiga ribu orang.

Noor  memperingatkan jika capres Demokrat, Joe Biden terpilih, serangan  seperti 9/11 kemungkinan akan terjadi. Ia mengklaim ini memungkinkan karena kelompok kiri Demokrat di AS ‘mendukung’ radikalisme.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (10 September 2020), Noor  percaya Trump harus kembali dipilih. Ia pun menyerang politisi muslim seperti Ilhan Omar yang disebutnya radikal dan membenci Amerika.

Dalam wawancara pertamanya dengan New York Post, Noor mengaku sejak lama dirinya pendukung Trump. Ia pun biasa mengenakan topi MAGA (Make America Great Again) yang menjadi slogan kampanye sukses Trump.

Baca Juga: Sindir Menteri Agama Soal Hafiz Al-Qur'an, Gatot Nurmantyo: Saya Makar Kalau Itu Memang Makar

Noor menyalahkan pemerintahan Obama dan Biden yang memungkinkan ISIS menjadi lebih kuat dan mengatakan Trump satu-satunya orang yang akan menghentikan berulangnya teror 9/11.

“ISIS berkembang  di bawah pemerintahan Obama – Biden dan  menyebabkan kelompok mereka memasuki Eropa. Sedangkan Trump telah menunjukkan dia melindungi Amerika dari ancaman asing dengan melenyapkan teroris hingga ke akarnya sebelum mereka mencoba melakukan serangan.”
Noor yang lahir dan tinggal di Swiss mengklaim dirinya merasa memiliki keterikatan dengan Amerika. Ia bahkan memiliki bendera AS di kamarnya saat masih kecil setelah sering berkunjung bersama ibunya.

"Aku telah menjadi pendukung Presiden Trump sejak dia mengumumkan pencalonannya sebagai presiden tahun 2015. Dari jauh aku mengaguminya. Trump harus dipilih kembali.. Ini penting untuk masa depan tidak hanya Amerika, tetapi peradaban Barat secara keseluruhan.”

“Kita lihat semua serangan teroris yang terjadi di Eropa selama 19 tahun terakhir. Mereka benar-benar mengguncang kita.. Islam Radikal telah sepenuhnya menyusup ke masyarakat,” lanjutnya.

Noor mengatakan kondisi di Amerika saat ini sangat mengkhawatirkan. “Sayap kiri telah sepenuhnya berafiliasi dengan orang-orang yang satu ideologi." Noor menambahkan dirinya tidak takut menunjukkan dukungan pada Trump.

Noor juga terlibat argumentasi dengan The Squad, empat anggota dewan Demokrat yang dinilai progresif, salah satunya Ilhan Omar. Ia   mengecam keempatnya yang merupakan imigran karena dinilai tidak menghormati Amerika dengan ideologinya.

Noor dan dua saudara perempuannya, Wafah dan Najia dibesarkan di Swiss setelah perceraian orangtua mereka. Ayahnya Yeslam bin Ladin adalah kakak tiri pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden dan ibunya Carmen Dufour, penulis Swiss.

Dia mengatakan  ayahnya tidak memainkan peran besar dalam hidupnya setelah perceraian tahun 1988. Sang ibu merilis buku Inside the Kingdom: My Life in Saudi Arabia pada tahun 2004 yang mengungkap kehidupan keluarga Bin Laden.

“Hidupku akan sangat berbeda seandainya aku dibesarkan di Arab Saudi. Aku hidup di Swiss yang memiliki kebebasan dan hak dasar individu,” katanya. Noor yang bergelar master hukum komersial dari Universitas London menyebut dunianya nyaris hancur di usia 14 tahun kala  mendiang pamannya melakukan serangan 9/11.

Kini meskipun belum mengunjungi tugu peringatan 9/11 di Amerika Serikat, Noor berharap bisa kembali ke New York. "Aku ingin ke sana dan memberi penghormatan pada semua korban," katanya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x