Network
GALAMEDIANEWS - Saat ini, ada pertemuan internasional rahasia yang sedang berlangsung di Jenewa Swiss untuk membahas masa depan Jalur Gaza setelah kemungkinan transisi dari pemerintahan Hamas.
Pertemuan rahasia ini melibatkan peserta dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan sebuah delegasi tingkat tinggi dari Otoritas Palestina. Negara-negara Eropa bahkan telah mengirimkan perwakilan dari pusat studi mereka, dan acara ini juga melibatkan negara-negara Arab melalui lembaga penelitian mereka.
Konferensi ini, yang berjudul "Setelah Hamas di Gaza," telah memicu minat dan spekulasi yang signifikan. Sumber-sumber internal mengindikasikan bahwa topik utama dalam agenda adalah "Apa kemungkinan jatuhnya Hamas?" Ini diikuti oleh diskusi tentang model-model pemerintahan yang mungkin untuk Gaza setelah pemerintahan Hamas berakhir.
Baca Juga: Perang Israel-Palestina, Siapa yang harus Didukung?
Pertemuan ini datang setelah pernyataan Presiden Mahmoud Abbas yang baru-baru ini menyatakan kesiapannya untuk "membantu mengelola Jalur Gaza" setelah Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) tidak lagi berkuasa. Pernyataan ini dilaporkan oleh seorang pejabat Amerika, yang dikutip oleh Reuters.
Menurut pejabat Amerika senior, meskipun fokus utama pertemuan ini bukan masa depan Gaza, Otoritas Palestina telah menunjukkan kesiapannya untuk memainkan peran sentral dalam menentukan masa depan Gaza. Blinken menyampaikan rasa terima kasih kepada Abbas atas upayanya dalam menjaga ketenangan di Tepi Barat.
Pertemuan rahasia ini telah memicu spekulasi tentang skenario-skenario yang berbeda dan pemain-pemain yang terlibat dalam membentuk nasib Gaza pasca-Hamas. Sementara pembicaraan terus berlanjut di balik pintu tertutup di Jenewa, komunitas internasional dengan cermat mengamati bagaimana pembicaraan ini mungkin mempengaruhi wilayah yang bergejolak.
Baca Juga: Genosida Palestina Hari ke 31: Korban di Jalur Gaza Tembus 10.000 Jiwa, 4.104 diantaranya Anak-anak
Pengembangan ini menyoroti dinamika kompleks yang mengelilingi masa depan Gaza dan potensi perubahan dalam pemerintahan. Hasil dari pertemuan ini akan memiliki dampak jauh mencapai untuk wilayah Palestina dan wilayah Timur Tengah secara lebih luas.
