Network
GALAMEDIANEWS - Hamdan Zoelva, Ketua Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan Muhaimin menyebut bahwa manajemen emosi penting bagi presiden saat memimpin negara. Menurutnya, Anies Baswedan menunjukkannya saat debat Capres perdana
"Saya kira presiden itu harus bisa mengendalikan emosi. Hal ini mengingat presiden akan memutuskan sesuatu yang berdampak pada kehidupan negara dan rakyatnya," tuturnya di Jakarta, Kamis 14 Desember 2023.
Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) periode 2013-2015 ini pun menyebut bahwa tetap tenang Meskipun beberapa kali diserang oleh lawan debat yang tak terkait dengan gagasan-gagasannya serta visi dan misi.
Baca Juga: Anies Baswedan Jelaskan Akar Masalah Polusi Udara di Jakarta
Dalam debat tersebut, Capres Prabowo beberapa kali menyerangnya. Salah satunya Anies disebut mirip anak kecil karena tak bisa menerima keputusan MK terkait syarat pencalonan Cawapres. Anis tetap tersenyum manis dan tak tersulut emosi.
Serangan lainnya yaitu menyebut Anies tak akan terpilih menjadi Gubernur Jakarta bila demokrasi tak berjalan. Sebelumnya, Anies sebut demokrasi di Indonesia bermasalah. Anies tetap tenang dan tersulut emosi meskipun Prabowo berbicara dengan nada yang keras.
Sementara itu, pengamat politik Adhy Gunawan menyampaikan pandangan yang tak begitu sejalan. Menurutnya, ketenangan memang sangat penting ambil keputusan. Apalagi bagi pemimpin negara. Adhy tak menampik bahwa Anies memiliki sifat tersebut.
Namun, untuk menghasilkan keputusan yang baik membutuhkan lebih dari ketenangan. Adhy adalah kandidat S2 bidang hubungan internasional.
Baca Juga: Anies Baswedan: IKN Pindah Ke Kalimantan Sama dengan Lari dari Masalah
"Nggak boleh ambil keputusan saat emosi. Ini sudah jelas nggak bisa didebat. Tapi, ambil keputusan tak hanya harus tenang saja. Ada juga hal-hal lainnya. Misalnya bagaimana memilih pertimbangannya," tuturnya. Adhy pun meminta track record Anies dalam mengambil keputusan agar dipublikasikan secara transparan.
"Yang harus dilihat itu bukan sikap tenangnya. Tapi track record-nya, curriculum vitae-nya selama ini terkait ambil keputusan. Kalau tenang tapi keputusan yang diambil lebih banyak mudharatnya manfaatnya sedikit, sikap tenang nggak ada manfaatnya, jadinya gimmick. Yang sudah tadi saya katakan, ketenangan itu hanya sebagian dari ambil keputusan," tuturnya.
Adhy pun menyebut akan lebih elok bila pernyataan Hamdan Zoelva yang menyebut Anies punya sikap tenang disertai track record yang valid.
"Ini Pak Hamdan Zoelva kan bicara ketenangan dalam konteksnya decision making, bukan yang lain. Ya sudah, berarti harus ada buktinya dong. Apalagi ini penting buat pemilihan presiden, pemimpin negara. Coba tunjukkan track record keputusan-keputusan Anies selama ini. Akan lebih elok kalau sikap tenangnya beliau dilengkapi rack record yang bagus. Dari sini, masyarakat bisa menilai secara utuh," tuturnya.***
