Anies Baswedan Jelaskan Akar Masalah Polusi Udara di Jakarta

- 13 Desember 2023, 08:13 WIB
Anies Baswedan dalam Debat Capres Sesi Pertama
Anies Baswedan dalam Debat Capres Sesi Pertama /Liputan Siaran Televisi/

GALAMEDIANEWS – Dalam Debat Capres Sesi Pertama, 12 Desember 2023 di Kantor KPU RI Jakarta, Prabowo bertanya seputar polusi udara di Jakarta kepada Anies. Menurut Capres nomor urut dua ini, Anies seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Terlebih, anggaran pengeluaran DKI Jakarta sangat besar yaitu mencapai  Rp80 triliun.

Anies menjawab bahwa akar masalah polusi udara Jakarta yang begitu tinggi sebenarnya bersumber dari luar Jakarta. Sumber polusi udara sebenarnya bukan dari dalam ibu kota negara ini seperti yang diketahui orang pada umumnya.

“Di Jakarta, kami memasang alat pemantau polusi udara. Bila masalah polusi udara bersumber dari dalam kota Jakarta, maka hari ini, besok, minggu depan konsisten selalu akan kotor. Tapi apa yang terjadi? Ada hari dimana kita bersih, ada hari dimana di kotor,” tutur Anies

Baca Juga: Debat Capres: Prabowo Ternyata Usung Politik Riang Gembira

Capres nomor urut satu ini pun menjelaskan bahwa polusi udara dan angin yang membawa polutan bisa berasal dari mana saja. Namun, Anies tak menampik bahwa Jakarta memang pada dasarnya memiliki masalah polusi udara.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Anies menuturkan telah menerapkan beberapa kebijakan.  Yaitu,  pengendalian emisi dari kendaraan bermotor yang saat ini wajib dilakukan. Selain itu, menerapkan juga kebijakan elektrifikasi kendaraan umum dan konversi kendaraan umum.

Jawaban Anies yang menyebut bahwa angin sebagai sumber polusi tinggi pun disanggah oleh Prabowo. Beliau menyebut bahwa Anies tak ubahnya hanya menyalakan angin. Bila demikian, tak perlu ada pemerintah. Sebabnya, tak bisa mengatur angin. "Susah kalau menyalahkan angin," tutur Prabowo

Anies merespon bahwa hal yang dikatakannya tersebut bukanlah menyalahkan angin. Anies pun tegaskan bahwa jawabannya tersebut berdasarkan data-data yang ilmiah. “Ini bedanya yang berbicara pakai data dan berbicara pakai fiksi,” tuturnya. Anies pun menyebut bahwa hal ini berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan banyak ilmuwan.

Baca Juga: 5 SMA Swasta di Sleman Yogyakarta yang Masuk Top Sekolah Terbaik se-Indonesia

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Antaranews Liputan Siaran Televisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x