Viral Odading Mang Oleh, Langkah Ridwan Kamil Gandeng Ade Londok Dinilai Tak Elok

- 18 September 2020, 08:07 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengunjungi Odading Mang Oleh sekaligus bertemu Ade Londok, di Jalan Baranang Siang, Kosambi, Kota Bandung, Rabu 16 September 2020.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mengunjungi Odading Mang Oleh sekaligus bertemu Ade Londok, di Jalan Baranang Siang, Kosambi, Kota Bandung, Rabu 16 September 2020. /Zonapriangan.com/Humas Jabar/Pipin

GALAMEDIA - Belakangan ini banyak sekali video-video berbahasa Sunda yang menghiasi media sosial dan mendadak viral.

Salah satunya video yang menanyangkan seorang pria bernama Ade Londok, yang mempromosikan odading Mang Oleh. Video tersebut mendadak viral, walaupun didalamnya mengandung kata-kata yang kurang nyaman didengar.

Video itu sontak mendapat perhatian dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Seperti biasa, jika ada sesuatu yang viral, mantan Wali Kota Bandung yang aktif di medsos ini memang kerap ikut nimbrung.

Baca Juga: Polisi Terkejut, Lima Mayat Manusia Ditemukan dalam Kulkas

Soal video odading, pria yang akrab disapa Emil itu langsung mendatangi Ade Londok, termasuk kios odading Mang Oleh di Jalan Baranangsiang Bandung.

Emil memberikan Ade Londok hadiah. Tak cuma itu, kedepan ada rencana akan menggandeng dan menjadikan Ade Londok sebagai duta kuliner.

Tokoh nonoman Jawa Barat sekaligus pengamat pendidikan, Asep B Kurnia atau Aa Maung memberikan pendapatnya tentang hal itu. Ia meminta agar masyarakat tak membesar-besarkan video yang sempat viral.

"Itu adalah video spontan dari warga, tetapi tidak usah dibesar-besarkan. Memang lucu tapi yang menjadi khawatir dari saya terutama dalam hal bahasanya yang cenderung kasar," tutur Aa Maung, Jumat, 18 September 2020.

Baca Juga: BPJamsostek Telah Serahkan 11,8 Juta Data Penerima Subsidi Upah ke Pemerintah

Ia pun mengkritik langkah Emil yang dinilainya terlalu lebay dan tak elok. Apalagi dengan memberi penghargaan dan berencana menjadikannya duta kuliner.

"Saya takutkan bahwa dengan diberinya penghargaan atau hadiah sama Kang Emil, nanti disalah persepsikan bahwa itu adalah hal yang baik. Nantinya akan mempengaruhi anak-anak terutama yang melihatnya bahwa bahasa seperti itu menjadi hal yang bagus," terangnya.

"Padahal menurut saya pribadi, agak miris juga untuk didengarnya dengan keluarnya bahasa-bahasa binatang," sambung Aa Maung.

Sebagai pemerhati pendidikan, Aa Maung sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh Emil. Lebih jauh ia menilai hal itu sebagai tindakan yang seolah-olah dibenarkan tapi dari segi pendidikan kurang baik.

Baca Juga: Resensi Buku: Rujukan di Era Kacau Hukum

Aa Maung berharap, kedepannya Emil sebagai kepala daerah bisa lebih menimbang dulu saat akan memberikan suatu penghargaan. Meskipun itu hal yang membuat booming, menjual dan lucu tetapi dari segi aspek-aspek pendidikannya bisa lebih dipertimbangkan.

"Mungkin benar itu membuat dagangan laku, tapi saya pribadi selaku orang Sunda, selaku orang Jawa Barat, sangat prihatin karena hal demikian jangan dianggap sebagai kebiasaan yang benar yang nanti akan ditiru oleh anak-anak kita terutama dalam hal bahasanya," jelasnya.

"Saya sebagai orang tua tentu etika dalam berkomunikasi dan berbahasa dalam mengungkapkan sesuatu itu harus lebih dipertimbangkan jangan asal-asalan. Apalagi mendapat dukungan dari pemangku jabatan," sambung Aa Maung menegaskan.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x