GALAMEDIANEWS - Lembaga Survey and Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil survei terkini dimana elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD jeblok.
Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau pasangan AMIN, melonjak dekati Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menembus angka 54,8 persen.
"Elektabilitas pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebesar 54,8 persen, unggul dari pasangan calon Anies-Muhaimin dan Ganjar- Mahfud," tutur Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Kumpul Akbar AMIN di JIS: Belum Pernah Ada yang Sebanyak Ini
Baca Juga: Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 di Jabar Berlangsung Aman dan Kondusif
Lanjut dia, untuk posisi kedua diraih pasangan calon nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebesar 24,3 persen.
Sementara di posisi ketiga, pasangan calon nomor urut 3 yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dengan elektabilitas 16,1 persen. "Tersisa 4,8 persen responden yang belum menentukan pilihan," ujarnya.
Menurut dia, perbedaan elektabilitas Prabowo-Gibran dan dua pasangan calon lain sangat besar.
Baca Juga: Prediksi Masa Depan Bitcoin, Salah Satunya Diadopsi Bank
Sehingga bila seluruh responden yang belum menentukan pilihan kepada dua pasangan calon lain, tidak akan mampu menggeser klaim kemenangan dari Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.
Selain itu kata dia, suvei juga memotret sebanyak 82 persen responden menyatakan tidak akan mengubah dukungan politiknya. Lalu, mereka yang masih bisa berubah sebesar 15,9 persen, dan yang tidak menjawab ada 2,1 persen.
Baca Juga: Cara Mudah Perbaiki Tangki Kloset Duduk yang Tak Mengisi
Baca Juga: Kemenparekraf Dukung Pesta Diskon Klingking Fun 2024: Tingkatkan Partisipasi dalam Pemilu
Survei SPIN dilakukan dalam rentang waktu 5 - 8 Februari 2024, dengan menggunakan metode random digit dialing dan menggunakan bantuan kuesioner, yang dilakukan oleh surveyor terlatih.
Dalam pengambilan sample, SPIN melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Hasilnya, margin of error (MoE) kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***