Generasi Muda Indonesia: Kekuatan di Balik Bonus Demografi

- 15 Februari 2024, 17:41 WIB
ilustrasi 5 generasi pemuda Indonesia
ilustrasi 5 generasi pemuda Indonesia /YouTube Kok Bisa? /

GALAMEDIANEWS - Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045, di mana hampir 70% penduduknya berada di usia produktif. Momen ini merupakan kesempatan emas untuk memajukan ekonomi bangsa. Dilansir dari YouTube Kok Bisa?, bonus demografi hanya akan bermanfaat jika generasi muda memiliki niat belajar dan gaya hidup sehat. Kesadaran akan hal ini semakin meningkat, dan banyak pihak yang bergerak untuk mewujudkannya.

Salah satunya adalah melalui apresiasi "Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia" atau Satu Indonesia Awards yang diberikan kepada 14.097 orang muda di Indonesia atas kontribusi positif mereka dalam berbagai bidang. Berikut contoh Cerita Inspiratif dari Penerima Satu Indonesia Awards:

1. Kadini: Bidan Desa di NTT

Kadini menjadi bidan satu-satunya di sebuah desa terpencil di NTT. Ia mengabdikan diri untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Tantangan yang ia hadapi ialah Kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan, Kesulitan menjangkau desa terpencil,dan Budaya dan tradisi yang tidak mendukung kesehatan. 

Baca Juga: Iwan Bule Ajak Generasi Muda Jawa Barat Siapkan Diri Hadapi Bonus Demografi

Solusinya adalah Memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada masyarakat, Meningkatkan edukasi tentang kesehatan ibu dan anak dan Bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi kesehatan. Dampaknya adalah Meningkatnya angka kesehatan ibu dan anak di desa, Berubahnya pola pikir masyarakat tentang kesehatan Dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pendidikan kesehatan

2. Diana: Guru di Papua Selatan

Diana berjuang untuk meningkatkan pendidikan di kampungnya di Papua Selatan. Ia mendirikan sekolah dan mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan. Tantangan yang harus ia hadapi adalah Kurangnya akses terhadap pendidikan, Fasilitas pendidikan yang tidak memadai, dan Pola pikir masyarakat yang tidak mendukung pendidikan.

Solusinya adalah Mendirikan sekolah dan mengajar anak-anak di kampungnya, Meningkatkan edukasi tentang pentingnya pendidikan, dan Bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi pendidikan. Dampaknya adalah Meningkatnya angka partisipasi sekolah di kampung, Berubahnya pola pikir masyarakat tentang pendidikan, dan Meningkatnya kualitas pendidikan di Papua Selatan

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: YouTube Kok Bisa?


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x