Network
GALAMEDIANEWS – Pertanyaan tentang asal-usul alam semesta dan keberadaannya selalu menjadi misteri yang menarik untuk ditelusuri. Salah satu pertanyaan mendasar yang masih belum terjawab adalah tentang keberadaan materi dan antimateri.
Dilansir dari YouTube Kok Bisa? Kita tahu bahwa semua benda di sekitar kita terbuat dari materi. Materi memiliki massa dan dapat menempati ruang. Namun, alam semesta tidak hanya terdiri dari materi.
Di sisi lain, terdapat pula antimateri, yang memiliki sifat yang berlawanan dengan materi. Ketika materi dan antimateri bertemu, mereka akan saling melenyapkan dan menghasilkan energi dalam jumlah besar.
Berdasarkan teori Big Bang, alam semesta tercipta dari sebuah ledakan dahsyat yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun lalu. Pada saat itu, alam semesta dipenuhi dengan energi yang sangat besar. Energi ini kemudian terurai menjadi partikel-partikel elementer, termasuk materi dan antimateri.
Baca Juga: Tanggapi Dugaan Kecurangan Pemilu 2024, Anggota Timnas AMIN Sebut Website KPU telah Diatur
Menurut teori, seharusnya jumlah materi dan antimateri yang tercipta pada saat Big Bang sama banyak. Namun, kenyataannya, alam semesta yang kita amati saat ini hampir seluruhnya terbuat dari materi. Antimateri hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil.
Para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan ketidakseimbangan ini. Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan fenomena ini, salah satunya adalah teori pelanggaran simetri CP.
Teori ini menyatakan bahwa pada saat Big Bang, terjadi pelanggaran terhadap hukum fisika yang menyebabkan terciptanya lebih banyak materi daripada antimateri.
Meskipun masih banyak misteri yang belum terjawab, para ilmuwan terus berusaha mempelajari antimateri. Salah satu caranya adalah dengan menciptakan antimateri di laboratorium.
