Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono, Gempa Bumi Bayah Banten Cerminan Gempa Megathrust

- 26 Februari 2024, 09:23 WIB
Peta pusat gempa bumi magnitudo 5.7 berpusat di Samudera Hindia dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Peta pusat gempa bumi magnitudo 5.7 berpusat di Samudera Hindia dipastikan tidak berpotensi tsunami. /Tangkapanlayar Instagram @bmkgwilayah2/

GALAMEDIANEWS – Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dr. Daryono S.Si., M.Si., menyatakan gempa bumi tektonik Bayah Banten magnitudo 5.7 berpusat di Samudera Hindia memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Gempa bumi tektonik dengan katagori dangkal tersebut merupakan cerminan Gempa Megathrust.

Pernyataan Dr. Daryono S.Si., M.Si., tersebut sebagaimana di kutip dari Instagram @bmkgwilayah2, Senin 26 Februari 2024. “Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault yang merupakan cerminan Gempa Megathrust,” kata Daryono.

Disampaikan Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Bayah Banten yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. “Gempa bumi terjadi akibat adanya aktivitas subduksi Lempang Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Banten,” terang Daryono.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,7 Guncang Banten, Getaran Terasa di Bandung Barat

Meskipun pusat gempa bumi yang terjadi di Samudera Hindia masuk wilayah Kecamatan bayah Kabupaten Lebak Banten, namun dampak getaran yang dirasakan cukup kuat terjadi di wilayah Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Jawa barat. Di Wilayah Kecamatan Surade Sukabumi gempa bumi ini berdampak dan dirasakan dengan skala intensitas IV MMI yang buila siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sementara di daerah Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut dengan skala intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Di daerah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca Juga: Gempa Bumi 4.4 Guncang Kepulauan Enggano, Dipastikan Tidak Memicu Tsunami

Sedangkan di  daerah Serang dan Lembang dengan skala intensitas II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tegas Daryono.

Sementara berdasarkan hasil pantauan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BBMKG Wilayah II Tanggerang hingga Senin 26 Februari 2024 pagi telah terjadi sebanyak 36 kali gempa susulan dengan gempa terkuat 5.1 dan terendah 2.3. Berikut data yang dihimpun sebagaimana yang dikutip dari Instagram @bmkgwilayah2,

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x