GALAMEDIANEWS - Tim SAR gabungan akhirnya menemukan puing-puing pesawat PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh di Binuang, Kalimantan Utara, pada koordinat 3°43'45.80"N115°56'54.45"E. Selain itu, Tim juga menemukan adanya bekas api unggun di sekitar lokasi penemuan serpihan pesawat, Sabtu (9/3).
"Bekas api unggun tersebut diduga dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda," kata Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb. Bambang Sudewo dalam keterangannya didampingi Kepala Basarnas Kota Tarakan Syahril, di Tarakan, Sabtu.
Seperti diberitakan Jumat (8/3) lalu, Pesawat nahas milik Smart Aviation dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan, pada pukul 08.25 Wita tujuan Binuang, Krayan, Nunukan.
Dilaporkan, pesawat yang tengah mengangkut kargo berupa sembako seberat 583 Kg itu, diawaki Capt. Pilot M. Yusuf (29) yang beralamat di Kluster Botanical Garden III No. 9, Bekasi Selatan, Jawa Barat dan seorang Engineer on Board (EoB) Deni. S (35) asal Pangandaran, Jawa Barat.
Pengiriman Bantuan Terkendala Kabut dan Hujan
Dikatakan Bambang, Posko Gabungan Tarakan dan Posko Gabungan Malinau terus melaksanakan koordfinasi via daring terkait penemuan pesawat tersebut.
Bahkan, para petugas telah berupaya mengirimkan perbekalan dan makanan untuk korban dengan menggunakan helikopter BELL 412 EPI REG. HA. 5224 milik Kodam VI/Mulawarman. Namun helikopter tidak dapat menerjunkan bantuan perbekalan karena terhalang kabut dan hujan yang turun di lokasi kejadian.
Sementara itu, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo membenarkan bahwa pihaknya telah memerintahkan prajurit TNI setempat untuk memberikan bantuan dukungan pencarian pesawat tersebut. "D\Yakni, dengan mengerahkan Heli BKO Koopsdam VI/Mlw jenis Bell-412EPI No.Reg.Ha-5224," kata Tri Budi di Balikpapan, Sabtu.