Golkar Ajak Kaum Milenial di Kota Bandung Bentengi Diri dari Paham Komunis

- 30 September 2020, 19:32 WIB
Talkshow G30S PKI di Sekretariat DPD Golkar Kota Bandung, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu 30 September 2020. (Rio Ryzki Batee/Galamedia)
Talkshow G30S PKI di Sekretariat DPD Golkar Kota Bandung, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu 30 September 2020. (Rio Ryzki Batee/Galamedia) /

GALAMEDIA - Seiring perkembangan zaman, generasi muda atau kaum milenial dinilai mulai pudar dan kurang pemahamannya akan sejarah.

Termasuk dalam memaknai peristiwa G30S PKI, sebagai bagian dari sejarah kelam Bangsa Indonesia.

Ketua DPD Golkar Kota Bandung, Edwin Senjaya berharap generasi muda Indonesia tidak melupakan sejarah bangsa Indonesia, terlebih peristiwa G30S PKI.

Peristiwa itu terkenal akan pembantaian dan penyiksaan terhadap para Jenderal yang difitnah akan menggulingkan Presiden Sukarno dan jasadnya dimasukkan ke Lubang Buaya.

Baca Juga: Link LIVE STREAMING Film G30S PKI, Tayang Malam Ini Pukul 21.00 WIB

"Golkar sebagai benteng Pancasila, juga memiliki tugas dalam memberikan edukasi dan pemahaman sejarah kepada masyarakat," kata Edwin usai Talkshow G30S PKI di Sekretariat DPD Golkar Kota Bandung, Jln. Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu 30 September 2020.

Menurutnya dengan edukasi tersebut, dapat mencegah dan membentengi masyarakat, dari paham-paham yang dapat mengganggu kedaulatan Indonesia, yakni paham komunis.

Dikatakannya dengan Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, maka kemungkinan munculnya kembali partai komunis sangat kecil.

Namun ideologi komunis yang dikhawatirkan masih tumbuh di masyarakat, terutama generasi muda.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya

Ketua DPR Partai Golkar Kota Bandung, Edwin Senjaya. (Rio Ryzki Batee/Galamedia)
Ketua DPR Partai Golkar Kota Bandung, Edwin Senjaya. (Rio Ryzki Batee/Galamedia)

Baca Juga: Ini Ternyata Sosok Jenderal Kesayangan Bung Karno yang Dibunuh PKI dalam Peristiwa G 30 S PKI

"Ini yang dikhawatirkan, ketika berkembang menjadi neo-komunis atau komunis gaya baru. Dimana dapat memasuki berbagai elemen-elemen masyarakat, dan ini paham yang lebih berbahaya," terang Wakil Ketua DPRD Kota Bandung tersebut.

Edwin melihat mulai munculnya paham komunis, yakni dengan munculnya narasi-narasi yang memutarbalikan sejarah. Seperti dalam perisitiwa G30S PKI, komunis menjadi korban.

"Kemudian seolah-olah otaknya adalah Pak Harto, sehingga ada narasi-narasi yang memutarbalikan fakta yang dapat mengaburkan sejarah bagi generasi muda," tuturnya.

Ia berharap masyarakat, khususnya generasi muda, dapat memahami sejarah dan mengamalkan Pancasila 18 Agustus 1945.

Baca Juga: Nama 7 Pahlawan Revolusi yang Menjadi Korban G30S PKI

"Edukasi sejarah dan politik ini, kedepan akan terus dilakukan oleh Partai Golkar, kepada berbagai elemen masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana kegiatan, Reyraya Respati berharap akan semakin meningkatnya pemahaman generasi muda akan Pancasila dan sejarah.

Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker, sebagai pencegahan penyebaran Covid-19.

"Dengan kegiatan ini, diharapkan jadi media untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda, akan sejarah Indonesia, dalam hal ini G30S PKI," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x