Otodidak Belajar Transaksi Perbankan, Penjaja Mesin Fotokopi Bantu Mahasiswa selain dari Jual ATK

- 29 Maret 2024, 22:28 WIB
Menjadi agen BRIlink membantu meningkatkan pendapatan selain pekerjaan utamanya, salah satunya yang dilakukan oleh tukang fotokopi di Bandung.
Menjadi agen BRIlink membantu meningkatkan pendapatan selain pekerjaan utamanya, salah satunya yang dilakukan oleh tukang fotokopi di Bandung. /M. Bayu Pratama/PRMN/

GALAMEDIA -

Bolak-balik banyak mahasiswa yang mendatangi kios fotokopi di dekat  SPBU Cijagra, Kota Bandung. Lokasi fotokopi ini memang dekat dengan instansi Pendidikan yang ada di sekitar Cijagra seperti SMPN 34 Bandung maupun Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI). Tidak hanya untuk membeli peralatan Alat Tulis Kantor (ATK) atau sekadar fotokopi, tapi ada juga yang meminta bantuan perihal proses transaksi perbankan. Hari itu, pemilik kios fotokopi tersebut, Juheli (42) tengah sibuk melayani pesanan dari pembeli yang silih berganti datang ke tokonya.

Di tengah-tengah kerjanya, datang seorang mahasiswa yang meminta bantuan kepadanya untuk melakukan top-up emoney dan mengirimkan sejumlah uang ke nomor rekening yang ia berikan. Dengan sigap, Juheli melayani permintaan sang pemuda lewat transaksi dari mesin EDC BRI miliknya. "Ada lagi yang bisa saya bantu, mas?" ucap Juheli. Sang pemuda pun memberikan sejumlah uang sebagai bentuk imbal jasa kepada Juheli yang juga bertindak sebagai agen BRIlink.

Tim Galamedia pun berkesempatan untuk mewawancarai pemuda tersebut tentang alasannya lebih memilih bertransaksi lewat agen BRIlink. "Saya sudah biasa bertransaksi di sini. Agak repot kalau harus ke ATM. Saya juga gak punya mobile banking. Jadi Agen BRIlink seperti pak Juheli ini sangat membantu," ucap Rama (22), mahasiswa salah satu universitas di Bandung.

"Biaya tambahannya pun gak besar. Nggak terlalu mahal kalau transfer atau transaksi lainnya," lanjut Rama pada Jumat, 29 Maret 2024.

Juheli, tidak hanya sekadar menjajakan jasa fotokopi namun juga layanan mikro perbankan yang ia pelajari sendiri dari internet. “Waktu awal covid di tahun 2020an, saya inisiatif mengajukan diri sebagai agen BRIlink. Saya sendiri kan sudah memulai bisnis fotokopi sejak 2016, sedangkan syarat jadi agen BRIlink kan 2 tahun, jadi sudah terpenuhi,” ucap Juheli menceritakan awal mula ia berkecimpung sebagai agen BRIlink.

“Mendaftar jadi agen BRIlink ini untuk menambah penghasilan aja selain penghasilan utama dari fotokopi. Saya melihat daerah sini (Cijagra) potensial karena banyak sekolah, jadi bisnis fotokopi juga menguntungkan. Nah, karena peluang itu juga, saya coba-coba deh daftar sebagai agen BRIlink. Alhamdulillah, bisa bantu mahasiswa seperti mas Rama tadi,” ucapnya.

Di awal wawancara, Juheli mengaku sempat salah transfer ketika ada pelanggan yang memintanya untuk melakukan transfer ke nomor rekening tertentu. “Setelah itu, udah gak pernah lagi salah. Saya banyak belajar dari internet atai teman sesame komunitas agen BRIlink,” sambungnya.

Pendapatan sebagai agen BRIlink belum bisa menggantikan pendapatan dari toko fotokopi. “Transaksinya masih naik-turun, tidak tentu, Rata-rata 25-30 transaksi per hari. Kalau ada transaksi sesama BRI, bagi hasilnya lebih kecil dibandingkan transaksi ke beda bank. Tapi lumayan, omzet per bulan bisa di atas Rp500 ribu,” ucap Juheli menambahkan.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x