Pengusaha Muda di Majalaya Bisa Mempertahankan Kelangsungan Perusahaannya di Tengah Pandemi

- 7 Oktober 2020, 15:27 WIB
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser saat berkunjung ke pabrik PT. Family Sejati Tekstil di Jalan Raya Laswi Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu (7/10).
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser saat berkunjung ke pabrik PT. Family Sejati Tekstil di Jalan Raya Laswi Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu (7/10). /


GALAMEDIA - Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengapresiasi para pengusaha muda yang bergerak dalam bidang tekstil, khususnya pabrik yang memproduksi kelambu, jaring, warung dan benang di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Disaat pandemi Covid-19, perusahaan PT. Family Sejati Tekstil yang dikelola pengusaha muda H. Teddy Darmansyah masih bisa bertahan.

Bupati Bandung mengatakan, salah satunya dalam kelangsungan perusahaan tersebut memanfaat bahan baku dari plastik.

"Terus dari bijih plastik dibikin benang kemudian menjadi kelambu dan waring," kata Dadang didampingi H. Teddy Darmansyah dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung Dani Gusnadi kepada Galamedia di kawasan pabrik, Rabu 7 Oktober 2020.
 
Ia mengatakan, produk yang dihasilkan perusahaan tersebut, pemasarannya sangat luar biasa dan terbuka luas. "Ini tidak mengenal Covid-19. Sesungguhnya kepada para agnia, dermawan, para pengusaha, tolong tetap produktif meski di kala Covid-19," katanya.

Baca Juga: Sindir Puan Maharani, Nikita Mirzani: Masih Inget Enggak Pancasila

Menurutnya, untuk mempertahankan kelangungan perusahaan itu, banyak jalan keluar.
"Ada perusahaan yang tak memiliki pasar dunia, tetapi tetap produksi. Begitu ekspor jalan, ternyata dunia meminta," ujar Dadang.

Meski di beberapa negara yang terkena dampak pandemi Covid-19, katanya, melakukan kebijakan lockdown. "Sedangkan di negara kita tidak ada lockdown," katanya.

Menurutnya, selama pandemi Covid-19 di Kabupaten Bandung, tidak ada pabrik yang lockdown atau pabrik yang diperintahkan untuk ditutup oleh Pemkab Bandung. "Justru kita suruh buka. Dengan catatan protokol kesehatan tetap jalan," katanya.

Lebih lanjut Bupati Bandung mengatakan, kondisi perusahaan di Kabupaten Bandung sekitar 30 persen dalam kondisi goyang akibat pandemi Covid-19. Ada juga perusahaan jelang waktu Ramadan tutup.

Baca Juga: Tak Ingin Jadi Skandal, Debat Wapres AS Kamala Harris vs Pence Dilakukan dengan Barikade Plexiglass

Dikatakannya, para pengusaha lokal bisa mempertahankan usahanya itu, karena memiliki aset tanah, tabungan, dan pabrik. "Coba karyawan, tabungan juga kurang dari Rp 2 juta. Itu asetnya kecil. Jika tidak dibuka lapangan kerja, kasihan para karyawan," katanya.

Ia pun mengatakan, dalam membuka lapangan usaha disaat pandemi Covid-19, harus dibarengi dengan niat bisnis sambil beramal.

"Apalagi tadi saya dengar, perusahaan ini setiap bulannya mengeluarkan CSR. Ini luar biasa. Kalau niat baik, insya Allah Tuhan memberikan jalan terbaik," katanya.

Baca Juga: Budayawan Indonesia yang Tinggal Di Belanda Kecam Pelecehan Situs Karangkamulyan

Sementara itu, H. Teddy Darmansyah bersyukur perusahaan bisa bertahan ditengah pandemi Covid-19 sudah bersyukur. "Apalagi kedepannya, bisa lebih maju lagi itu sangat luar biasa," harapnya.

Di tempat sama, Ketua HIPMI Kabupaten Bandung Dani Gusnadi mengatakan, aktivitas perusahaan yang tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 sebagai penopang stabilitas ekonomi.

Pihaknya mengajak para pengusaha muda lainnya untuk berinovasi dalam pemasaran melalui sistem online. Dalam kondisi perkembangan informasi dan teknologi, katanya, pemasaran melalui online merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai bagian dari strategi usaha pemasaran.

Baca Juga: Penasaran Kan Mengapa Daun Janda Bolong Berlubang? Seolah Aneh Ya, Ini Jawabannya

Salah satu program HIPMI itu, pemuda go digital. "Dalam kondisi pandemi Covid-19, pengusaha kecil, menengah dan besar kena imbas," pungkasnya.



Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x