Bukan Batuk dan Demam, Ini Tanda yang Lebih Menyakinkan Seseorang Terpapar Covid-19

- 7 Oktober 2020, 16:35 WIB
Covid-19
Covid-19 /

Menurutnya, penelitian ini dibatasi oleh fakta bahwa seluruh peserta memiliki gejala ringan, termasuk hanya terbatas pada kehilangan indera penciuman/perasa, jadi mereka mungkin tidak bisa mewakili seluruh pasien Covid-19.

Baca Juga: Setelah Donald Trump, Kini Setidaknya 11 orang pejabat Gedung Putih Amerika Serikat Positif Covid-19

"Akan tetapi, temuan ini menekankan pentingnya orang untuk mewaspadai perubahan pada indera penciuman dan perasa, kemudian melakukan isolasi mandiri ketika mereka menyadari tak bisa mencium bau-bauan harian, seperti parfum, pemutih, pasta gigi, atau kopi," tuturnya.

Ia menerangkan, walau tidak semua pasien Covid-19 akan kehilangan indera penciuman atau perasa, jika seseorang kehilangan indera penciuman kemungkinan besar itu disebabkan virus corona.

"Hal yang harus diwaspadai adalah kehilangan penciuman tanpa hidung tersumbat atau berair," ujarnya.

Baca Juga: Ada Huruf KJK pada Nama Anak Kim Jeffrey yang Masih di Dalam Kandungan Elisa

Batterham menuturkan, kehilangan penciuman ini terjadi karena virus telah menyerang sel-sel yang berada di bagian belakang hidung, tenggorokan dan lidah.

Hal ini berbeda dari pengalaman mereka yang terkena flu biasa, ketika perubahan indera penciuman dan rasa terjadi karena saluran pernapasan tersumbat.

Para peneliti King's College London, yang mengoperasikan aplikasi Penelitian Gejala Covid, sebelumnya memperkirakan 60 persen orang dengan virus corona telah kehilangan indera penciuman dan perasa.

Meskipun kehilangan indera penciuman dianggap sebagai gejala ringan dan tak perlu dibawa ke rumah sakit, lanjutnya, potensi bahaya dari hilangnya indera penciuman, di antaranya tak mampu untuk mendeteksi asap, gas yang bocor atau makanan yang sudah busuk.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah