Network
GALAMEDIA - Ribuan mahasiswa beserta elemen masyarakat, kembali menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jabar pada Rabu, 7 Oktober 2020 sore berujung ricuh.
Dari pantauan, terlihat mahasiswa mengenakan warna almamaternya masing-masing sementara elemen masyarakat mengenakan pakaian dominan hitam.
Jumlah massa yang datang terus bertambah mulai sore hari. Mereka datang sambil membawa spanduk yang berisi tulisan menolak UU omnibus law. Dikarenakan jumlah massa makin bertambah, ruas jalan di depan gedung dewan ditutup dan arus kendaraan dialihkan.
Baca Juga: Kabar Gembira! Satgas Covid-19 Nyatakan Vaksin asal China Aman
Tensi terlihat mulai memanas sekitar pukul 16.30 WIB ketika massa mulai mendesak untuk masuk ke dalam gedung dengan melemparkan botol air mineral serta ada pula yang menyalakan flare. Massa yang berada di bagian depan, terlihat mulai menggoyangkan pagar gedung.
"Buka pintunya sekarang juga," seru massa.
"Hati-hati, hati-hati, hati-hati provokasi," timpal massa.
Baca Juga: Libur Latihan, Gelandang Persib Ini Pilih Bisnis Kuliner
Tensi yang sempat memanas lalu sempat mereda lalu kembali memanas ketika pukul 17.00 WIB. Massa aksi mulai melempari gedung dengan menggunakan batu berukuran besar.
Kemudian, polisi segera mendesak massa untuk mundur menggunakan water cannon dan gas air mata. Massa dinilai telah melakukan tindak anarkis.
"Atas nama Undang-Undang kami minta pengunjuk rasa untuk membubarkan diri. Silahkan segera meninggalkan lokasi ini karena anda sudah melakukan tindakan anarkis. Segera bubar," kata polisi melalui alat pengeras suara.
Baca Juga: Xi Jinping dari China Bisa Selamatkan 100.000 Nyawa Karena Tutupi 'Membolehkan Covid-19 Menyebar'
Massa pun terlihat melarikan diri ke berbagai arah. Ada yang berlari ke arah Gedung Sate dan adapula yang melarikan diri ke arah Flyover Pasupati. Hingga kini, suasana di depan Gedung DPRD Jabar mencekam meski sudah dapat dikendalikan. Terlihat Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi sudah turun ke lokasi. ***
