Tiga Bank Syariah Pelat Merah Dilebur Jadi Satu, Begini Alasan dan Target ke Depannya

- 13 Oktober 2020, 20:59 WIB
MENTERI BUMN Erick Tohir menggabungkan tiga bank syariah berplat merah menjadi bank syariah berdaya saing global.***
MENTERI BUMN Erick Tohir menggabungkan tiga bank syariah berplat merah menjadi bank syariah berdaya saing global.*** /Heriyanto Retno

GALAMEDIA - Pemerintah memutuskan untuk melebur tiga bank syariah yang selama ini sudah berjalan dan dikenal masyarakat.

Prosesnya merger ketiga bank baru saja dimulai pada Senin, 12 Oktober 2020 melalui penandatanganan Conditional Merger Agreement atau CMA.

Soal nama baru bank tersebut, pemerintah belum memutuskannya. Hal itu disampaikan Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi.

Baca Juga: ILC Ditiadakan, Fadli Zon Beri Komentar Menusuk: Biasanya Kalau Dadakan Berarti Ada 'Tekanan'

Ia mengatakan, pemerintah selaku pemegang saham masih memikirkan nama bank yang digadang-gadang nanti akan menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air itu.

"Tentunya karena ini tiga bank jadi satu, mungkin kita juga ingin bahwa bank ini bisa go international, go global, dan kakinya juga kuat di domestik," kata dia, Selasa, 13 Oktober 2020.

Meski begitu, ujar Hery, kemungkinan besar pemegang saham nanti akan memikirkan suatu nama yang bisa memiliki value proposition yang ada di dunia internasional.

"Tentunya ini juga namanya yang common di perbankan syariah. Tapi belum ada, sedang dipikirkan namanya," sambung Hery.

Baca Juga: Ormas Islam Tuntut Jokowi Mundur, Habib Rizieq Tiba-tiba 'Muncul' Sampaikan Seruannya

Ketiga bank yang masuk Himpunan Bank Negara (Himbara) itu adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Pada Senin, 12 Oktober 2020, ketiga bank itu melakukan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) terkait dengan rencana penggabungan bank umum syariah bersama tiga bank syariah milik Himbara.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN menggabungkan ketiga bank syariah Himbara agar Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia bisa memiliki bank syariah yang besar.

Tujuan lainnya agar mampu membantu mengoptimalisasi potensi ekonomi dan keuangan syariah nasional, juga memperkuat ekosistem industri halal.

Baca Juga: Inovasi Digital Jabar Diapresiasi Tim Juri Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif

Hasil penggabungan bank tersebut memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global berdasarkan kapitalisasi pasar.

Hal ini juga menjadi bagian dari upaya dan komitmen pemerintah untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar baru kekuatan ekonomi nasional yang juga secara jangka panjang akan mendorong Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

Dilansir Antara, merger ketiga bank BUMN syariah tersebut ditargetkan rampung pada Februari 2021. Bank tersebut nantinya akan memiliki total aset Rp 220 triliun sampai Rp 250 triliun serta diperkirakan akan menempati posisi nomor tujuh atau delapan Top-10 perbankan di Indonesia.

Baca Juga: 8 Petinggi KAMI Ditangkap Polisi, Denny Siregar Kembali Usil: Kepalanya Kapan ??

Selain itu, bank hasil merger tersebut pun akan miliki produk yang beragam mulai dari wholesale, konsumer, ritel, hingga UMKM serta didukung oleh kemampuan teknologi yang baik dan handal.

Bank tersebut juga nantinya memiliki jaringan yang luas sekitar 1.200 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Pada 2025, harapannya nanti total aset bank syariah hasil merger tersebut bisa mencapai Rp 390 triliun, target pembiayaan yang mencapai sekitar Rp 272 triliun, dan pendanaan hingga Rp 335 triliun.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x