GALAMEDIA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membuat konferensi pers menanggapi pernyataan dari pemimpin Prancis Emmanuel Macron.
Dimana Jokowi mengecam pernyataan Macron yang telah menyinggung perasaan umat Islam.
"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis yang telah memakan korban jiwa," ujar Jokowi.
Baca Juga: Upah minimum Provinsi Jakarta Bagi Perusahaan yang Tidak Terdampak Covid Rp4,4 Juta
Namun, Jokowi juga tak membenarkan pernyataan yang dilontarkan Emmanuel Macron yang menyinggung umat Muslim.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Jokowi juga tidak membenarkan keputusan Macron yang melindungi kebebasan berekspresi yang melampaui batas toleransi.
Meskipun kebebasan berekspresi adalah hak setiap orang, tetapi jika itu mencederai masalah nilai dan simbol agama maka tidak tidak dibenarkan.
Baca Juga: Mayat Pria Tanpa Identitas yang Diduga Korban Pembunuhan, Tergeletak di Jalan Ir H Djuanda Bandung
Terkait pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi itu, seperti dilansirkan pikiran-rakyat.com, "Setuju dengan Pernyataan Jokowi, Hidayat Nur Wahid: Penistaan Agama Bukan Kebebasan Berekspresi", Hidayat Nur Wahid mendukung dan mengapresiasi apa yang di katakan oleh orang nomor satu di Indonesia itu.
Bahkan ia mendukung penyampaian Jokowi yang didampingi tak hanya Wakil Presiden yakni Ma'ruf Amin tetapi juga para pemuka agama.
"Benar Presiden @jokowi. Kecaman keras kepada Presiden E Macron yang disampaikan bersama Pimpinan Ormas Lintas Agama," tulisnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Twitter @hnurwahid yang diunggah pada 31 Oktober 2020.
Benar Presiden @jokowi. Kecaman keras kpd Presiden E Macron yang disampaikan bersama Pimpinan Ormas Lintas Agama2 itu, baiknya jg dibarengi perintah agar Menlu mengawalnya, supaya benar2 efektif sampai dan diperhatikan olh Macron. https://t.co/TH5925hZ31— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) October 31, 2020
Baca Juga: Punya Penyakit Asam Urat? Coba Konsumsi Buah-buahan Ini
Hidayat Nur Wahid juga menambahkan tak hanya merangkul bersama para pemuka agama, ia meminta Jokowi bekerja sama dengan Menteri Luar Negeri agar lebih disoroti oleh Emmanuel Macron.
Dalam unggahan lainnya ia juga menanggapi pernyataan Jokowi mengenai kebebasan berbicara atau berekspresi yang disinggung oleh sang presiden.
Hidayat Nur Wahid setuju jika kebebasan berekspresi yang menyinggung agama bukan hal yang bisa dibenarkan.
"Benar kecaman Presiden @jokowi bahwa 'Kebebasan berekspresi yang mencederai kesucian simbol Agama,harus dihentikan," tuturnya.
Benar kecaman Presiden @jokowi bhw “Kebebasan berekspresi yg menciderai kesucian simbol Agama,harus dihentikan”. Sbg anggota Dewan HAM PBB, wajarnya Indonesia memang sampaikn keputusan Dewan HAM PBB&Mahkamah HAM Eropa, bhw penistaan agama/tokoh Agama bukan kebebasan berekspresi. https://t.co/lO5AnJl1CG— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) October 31, 2020
*** (Rahmi Nurfajriani.pikiran-rakyat.com)