Teguh menambahkan, momen langka itu terjadi akibat adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas permukaan gunung yang cukup kuat.
Baca Juga: Joe Biden Pecahkan Rekor Raihan Suara Terbanyak Pilpres AS
"Gelombang yang terjadi di satu sisi kemudian membentur dinding pegunungan. Sehingga terjadilah bentuk awan bertingkat dan berputar seperti lensa," paparnya.
Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya: Saudi Menerima Baik Habib Rizieq, Aneh Ada yang bilang Deportasi
Secara meteorologi, awan ini tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Namun awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas.
"Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu-waktu tertentu. Biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan," pungkas Teguh.***