Serangan Massal Mengerikan di Mozambik, Militan Jadikan Lapangan Bola Ladang Pembantaian

- 11 November 2020, 14:49 WIB
galamedianews.com
galamedianews.com /galamedianews.com

Baca Juga: Teori Konspirasi Antivaxxer, Heboh Kelompok Tatanan Dunia Baru di Balik Vaksin Covid-19

Pada bulan Maret, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di kawasan selatan di mana beberapa proyek gas tengah dikembangkan perusahaan seperti Exxon Mobil dan Total.

Inggris di antaranya diperkirakan ikut memberikan pinjaman hingga £1 miliar atau Rp 18,6 triliun untuk salah satu proyek pipa gas di negara Afrika tersebut.

Para militan telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir dan dengan kekerasan merebut sebagian wilayah dengan meneror warga.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Pada bulan April, para jihadis menembak mati dan memenggal lebih dari 50 pemuda karena menolak bergabung.

ISIS juga memperingatkan Afrika Selatan bahwa mereka akan menghadapi pembalasan dari para jihadis jika mencoba campur tangan dan menopang pemerintahan Mozambik.

Kerusuhan telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejak 2017 dengan setengah di antaranya merupakan warga sipil. Demikian laporan Armed Conflict Location & Event Data yang berbasis di AS.

Lebih dari 400.000 lainnya mengungsi akibat konflik dan mencari perlindungan di kota-kota terdekat.

Baca Juga: Kejar Status Akreditasi, Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unjani Gelar Webinar

Sekitar 10.000 orang melarikan diri ke ibu kota provinsi Pemba melalui perahu selama seminggu terakhir saja, ujar perwakilan Doctors Without Borders Selasa.

Ini meningkatkan kekhawatiran atas akses pada air bersih dan sanitasi. Selain itu, sedikit yang diketahui dari jihadis Mozambik yang selama ini menyebut diri mereka Al-Shabab.

Meski bernama sama namun ekstremis Mozambik tidak memiliki hubungan dengan kelompok lain bernama serupa di Somalia. Yang pasti tahun lalu para militan bersumpah setia pada ISIS.***

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah