Indonesia SIAP Ajak 10.000 Keluarga di Jawa Barat Wujudkan Keluarga Sehat

- 18 November 2020, 12:46 WIB
Kegiatan webinar #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli) pada Rabu 18 November 2020. (ist)
Kegiatan webinar #IndonesiaSIAP (Sadar Gizi, Inisiatif, Aktif dan Peduli) pada Rabu 18 November 2020. (ist) /

"Kegiatan edukasi dan intervensi ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan pemenuhan gizi seimbang guna mengatasi permasalahan stunting, sekaligus membantu menjaga imunitas keluarga di tengah ancaman pandemi.” tambah Atalia.

Data Dinas Kesehatan Jabar mencatat, jumlah penderita gizi kurang di Jawa Barat mencapai 15,1%, sedangkan angka prevalensi stunting sebesar 29,2% - mendekati angka prevalensi nasional yaitu 30,8%.

Baca Juga: Foto Anies Sedang Shalat Beredar Luas, Tagar #AniesForPresidenRI2024 Menggema

Tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, perilaku dan kebiasaan menjadi elemen substansial yang menyebabkan permasalahan gizi ini masih kerap ditemui. Berbagai upaya khususnya di Jawa Barat telah digalakkan untuk mengatasi permasalahan stunting.

Di antaranya dengan melaksanakan pendampingan kesehatan maternal neonatal dan bimtek, intervensi balita stunting dengan memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi, serta pemberian tablet penambah darah kepada para remaja. Tak kalah penting, adalah dengan memperhatikan tumbuh kembang anak, serta memastikan pemenuhan gizi seimbang selama masa pertumbuhan.

Bukan hanya berperan penting pada fase pertumbuhan anak, asupan gizi seimbang dan beragam termasuk protein hewani juga dibutuhkan bagi Wanita Usia Subur (WUS) dan calon ibu hamil selama fase sebelum dan masa kehamilan untuk mencegah kelahiran anak dengan kondisi stunting.

Baca Juga: Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 11 Perwira Tinggi

Pengurus PERGIZI PANGAN Indonesia, DR. dr. Lucy Widasari, M. Si memaparkan, “Pencegahan berat badan bayi lahir rendah dan stunting sebaiknya dilakukan dengan mempersiapkan diri sejak masa prakonsepsi - periode sebelum wanita mengalami kehamilan. Berbagai studi menunjukkan pemenuhan gizi bagi wanita sejak masa prakonsepsi, dapat berdampak positif bagi kesehatan ibu dan anak kelak.

Meski demikian, data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat dari 37,1% pada 2013, menjadi sebesar 48,9%. Karenanya, edukasi, intervensi dan pemenuhan gizi berkualitas baik pada remaja, ibu hamil, dan fase periode kritis pertumbuhan (1000 Hari Pertama Kehidupan) menjadi sebuah keharusan, agar ke depan dapat tercipta generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.”

Melalui inisiatif #IndonesiaSIAP ini, FFI bersama PERGIZI PANGAN Indonesia, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat terus bergerak bersama dan memberikan dampak kebaikan yang lebih luas kepada masyarakat agar siap menjalani kenormalan baru dan #JagaGiziMereka untuk bangun keluarga kuat, sehat dan sejahtera.***

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x