GALAMEDIA NEWS - Performa bek kanan Timnas Indonesia, Pratama Arhan, mengalami penurunan signifikan belakangan ini, dan pengamat sepak bola terkemuka, Justinus Lhaksana atau Coach Justin, mengungkapkan bahwa hal tersebut disebabkan oleh minimnya kesempatan bermain di klubnya, Tokyo Verdy.
Kontrak Pratama Arhan dengan Tokyo Verdy resmi berakhir pada bulan Desember 2023 dan tidak akan diperpanjang. Meskipun Tokyo Verdy berhasil promosi ke J-League 1, Arhan seolah menjadi pengecualian karena minimnya kontribusinya dalam perjuangan tim tersebut.
Coach Justin, yang juga mantan pelatih futsal Timnas Indonesia, mengekspresikan kekesalannya terhadap klub-klub di Jepang yang dinilainya hanya menggunakan pemain-pemain Indonesia untuk eksposur semata.
"Dia jarang bermain di Jepang," ujar Coach Justin dalam tayangan YouTube Sport77. Ia menambahkan bahwa klub-klub Jepang tampaknya hanya mengontrak pemain-pemain Indonesia untuk kepentingan eksposur tanpa memberikan kesempatan bermain yang cukup.
Menurut Coach Justin, hal ini pernah dialami oleh pemain-pemain Indonesia lainnya seperti Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim. Oleh karena itu, Coach Justin menyarankan para pemain muda Indonesia untuk mempertimbangkan opsi lain dan menghindari bermain di Jepang.
"Kalau bisa, lebih baik mencari peluang di Korea Selatan. Walaupun mungkin di divisi dua, tetapi setidaknya mereka masih mendapatkan waktu bermain," paparnya.
Belum ada informasi jelas mengenai destinasi Pratama Arhan setelah hengkang dari Tokyo Verdy. Kabarnya, ia telah mendapatkan tawaran dari beberapa klub. Coach Justin berharap para pemain muda Indonesia dapat membuat pilihan yang bijak untuk karir mereka di dunia sepak bola internasional.