PSSI Gencar Naturalisasi Pemain Keturunan, Edy Rahmayadi: Lebih Baik Perbaiki Pembinaan Usia Muda

- 15 Februari 2024, 12:33 WIB
Edy Rahmayadi./ Anggi Luthfi Pangabean/ ANTARA
Edy Rahmayadi./ Anggi Luthfi Pangabean/ ANTARA /

GALAMEDIANEWS - Mantan Ketua Umum PSSI periode 2016-2019, Edy Rahmayadi menyoroti kebijakan PSSI yang sedang giat-giatnya naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Menurut, Edy Rahmayadi PSSI seharusnya memperbaiki pembinaan usia muda ketimbang harus banyak menaturalisasi pemain. Hal tersebut, disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 itu dalam wawancaranya baru-baru ini.

“Indonesia yang berpenduduk 278 juta jiwa menaturalisasi pemain dari negara yang berpenduduk 28 juta. Ini perlu dievaluasi," kata Edy Rahmayadi sebagaimana yang dikutip dari ANTARA pada Kamis, 15 Februari 2024.

Baca Juga: Komeng Berpeluang Besar Jadi Anggota DPD RI, Unggul Jauh di Jabar

Menurut Edy Rahmayadi, untuk menghasilkan pemain sepak bola berkualitas itu harus dilakukan pembinaan mulai dari akar rumput.

Edy pun juga berpendapat agar federasi bisa memberikan beragam fasilitas sepak bola terutama dari tingkat desa, terlebih PSSI kini didukung oleh pemerintah.

“Sekolah-sekolah sepak bola sudah seharusnya diperbanyak. Kalau bisa satu desa satu lapangan. Sekarang ini saya melihat lebih banyak tempat jualan daripada lapangan," katanya.

Untuk hal itu, Edy Rahmayadi menyarankan kepada PSSI untuk memanfaatkan pengetahuan soal sepak bola yang dimiliki oleh wakil ketuanya, Ratu Tisha.

Diketahui, Ratu Tisha sendiri merupakan Sekjen PSSI dibawah kepemimpinan Edy Rahmayadi, ia pun dianggap oleh Edy memiliki konsep persepakbolaan nasional yang baik.

Baca Juga: Foto Nyeleneh: Komedian Komeng Bikin Warga Spontan Nyoblos

“Ratu Tisha itu mempunyai konsep yang cukup bagus. Saya yakin sekali kalau konsep Tisha dilaksanakan sampai ke tingkat provinsi akan banyak pemain bagus yang dihasilkan," tutur pria berusia 62 tahun itu.

Ketika ia masih menjabat sebagai Ketum PSSI, Edy sempat mengeluhkan sedikitnya jumlah pemain sepak bola di Indonesia yaitu hanya sekitar 67.000 orang dari jumlah total penduduk di Indonesia. Hal tersebut terjadi pada awal tahun 2017.

Hal tersebut lantas membuat Edy Rahmayadi membandingkan kondisi tersebut dengan negara lain seperti Thailand yang memiliki 1,3 juta pemain sepak bola dari jumlah penduduk sebanyak 64 juta penduduk, kemudian ia juga membandingkan dengan di Eropa seperti Spanyol yang memiliki 4,1 juta pemain sepak bola dari 46,8 juta penduduk.

“Saat ini susah sekali mencari pemain sepak bola. Contohnya, untuk PSMS di Liga 2, saya harus mencari pemain sampai ke Jawa Timur, Jawa Barat. Itu pun harus rebutan. Begitulah sulitnya mencari atlet sepak bola ini," ujar Edy Rahmayadi.

Baca Juga: Prinsip-Prinsip Rumah Minimalis, Tak Hanya Utamakan Kesederhanaan

Sementara itu ketika disinggung soal kompetisi, Edy Rahmayadi mengatakan bahwa kualitas kompetisi akan semakin bagus jika dibarengi dengan program pembinaan yang bagus.

“Kompetisi itu merupakan 'goal' dari pembinaan," ujarnya.

Sedikit informasi, ketika Edy Rahmayadi masih menjabat sebagai ketua PSSI, Timnas Indonesia termasuk kelompok umur menggunakan beberapa pemain naturalisasi seperti Ezra Walian, Ilisa Spasojevic, dan Alberto Goncalves.

Pada kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI, Indonesia menaturalisasi pemain demi tercapainya target untuk menjuarai SEA Games 2017 di Malaysia dan 4 besar Asian Games 2018 akan tetapi target tersebut gagal terealisasi.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x