Network
GALAMEDIANEWS – Liga 1 atau dikenal dengan BRI Liga 1 adalah liga profesional tingkat pertama dalam sistem liga sepak bola yang ada di Indonesia.
Kompetisi ini diikuti oleh 18 klub dengan menggunakan sistem promosi dan degradasi. Untuk pengelolaanya dilakukan oleh PT. Liga Indonesia Baru selaku operator resmi liga.
Klub ini memiliki pelatih sebagai juru racik yang handal, mereka terdiri dari pelatih lokal maupun pelatih dari luar negeri.
Baca Juga: Peraih Anime Terbaik 2024, Jujutsu Kaisen Kantongi 11 Penghargaan di Crunchyroll Anime Awards
Pelatih-pelatih ini saling adu gengsi dan menjaga prestise yang dimiliki oleh klub yang dilatihnya. Pada kompetisi BRI Liga 1 ini menjadi liga dengan tensi tinggi dan paling panas tidak hanya di level asia tapi juga sudah menjadi level dunia.
Dilihat dari banyaknya pelatih yang dipecat selama perhelatan Liga 1 musim 2023-2024 menjadi bukti nyata kerasnya kompetisi ini berlangsung.
Luar biasa! Liga belum usai digelar, tapi untuk kursi pelatih sudah ada 14 nama pelatih yang dipecat dan mundur dari kursi pelatih.
Klub Bhayangkara FC dan Rans Nusantara FC menjadi dua klub terakhir yang pada akhirnya melakukan pemutusan hubungan dengan sang arsitek bola ini tepat di hari yang sama (29/2/2024), bertepatan dengan pekan ke 26 BRI Liga 1 musim 2023-2024.
Pelatih dari klub yang memiliki julukan The Guardians, Mario Gomes dipecat usai dianggap membawa Bhayangkara FC keluar dari zona degradasi.
Baca Juga: Prediksi Skor Persebaya Surabaya vs PSS Sleman: Simak Head To Head dan Susunan Pemainnya!
Ditunjuknya Mario Gomes menjadi pelatih kepala adalah untuk mengangkat performa dari klub pada November 2023. Setelah melakoni 9 kali laga pertandingan, hanya mengumpulkan 8 poin saja atau rata-rata poin (PPM) 0,89 saja.
Dengan catatan pertandingannya cukup buruk, yakni hanya 1 kali menang, 5 kali seri, dan 3 kali kalah. Pelatih berusia 67 tahun berkebangsaan Argentina ini harus menyudahi kursi pelatihnya.
Ini merupakan kedua kalinya Bhayangkara FC melepas kursi pelatihnya, sebelumnya mengakhiri kerja sama dengan pelatih Emral Abus di pekan 17.
Eduardo Almeida ditunjuk menjadi untuk menjadi pelatih kepala Rans Nusantara FC pada Mei 2023, pelatih asal Portugal itu telah melakoni sebanyak 26 kali laga. Selama menjadi pelatih, Eduardo Almeida menyumbang 33 poin atau rata-rata poin per pertandingan (PPM) 1,27.
Dari 26 pertandingan, Eduardo Almeida bersama Rans Nusantara FC mencatatkan 8 kemenangan, 9 hasil seri, dan 9 kekalahan. Terakhir adalah ketika tim ini kalah ketika dicukur oleh Dewa United 0-5 pada pekan ke 26.
Catatan tersebut tidak membuat pihak manajemen klub menjadi senang, hasilnya dia dipecat pada hari yang sama dengan pelatih Bhayangkara FC.
Baca Juga: Data BPS Maret 2024: Tingkat Inflasi Kota Bandung Paling Rendah di Jawa Barat
Didepaknya Eduardo Almeida dan Mario Gomez menambah daftar pelatih yang dipecat oleh klub-klub Liga 1 musim ini menjadi bertambah panjang.
Berikut daftar nama-nama 14 kasus pemecatan atau pengunduran diri pelatih di kompetisi tertinggi di Indonesia:
1. Luis Milla (Persib Bandung) – Pekan ketiga
2. Aidil Sharin (Persikabo 1973) – Pekan keempat
3. Aji Santoso (Persebaya Surabaya) – Pekan keenam
4. Putu Gede (Arema FC) – Pekan ketujuh
5. Salvador Rodríguez (Persikabo 1973) – Pekan kedelapan
6. Luis Duran (Persita Tangerang) – Pekan kesebelas
7. Marian Mihail (PSS Sleman) – Pekan ke-15
8. Pep Gombau (Persebaya Surabaya) – Pekan ke-17
9. Emral Abus (Bhayangkara FC) – Pekan ke-17
10. Bertrand Crasson (PSS Sleman) – Pekan ke-19
Baca Juga: Circle K Kawasan Pasantren Daarut Tauhiid Aa Gym Disegel !
11. Leonardo Medina (Persis Solo) – Pekan ke-22
12. Fernando Valente (Arema FC) – Pekan ke-24
13. Mario Gomez (Bhayangkara FC) – Pekan ke-26
14. Eduardo Almeida (RANS Nusantara FC) – Pekan ke-26
Melihat kenyataan dari beratnya menjadi pelatih di Liga 1 ini, masih adakah seorang pelatih baik lokal maupun luar negeri yang mempunyai nyali besar dan mental yang kuat untuk tetap mengisi kursi pelatih di liga paling bergengsi ini?
Siapapun orangnya yang tidak bisa bertahan maka akan merasakan panasnya kompetisi ini dan langsung terhempas menjadi bagian dari sejarah persepakbolaan di Indonesia.***
