Luhut Binsar Pandjaitan Ngaku Disemprot Jepang: 'Saya Dituduh Pro China'

- 19 Maret 2021, 23:15 WIB
Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Luhut Binsar Pandjaitan /@luhut.panjaitan/Instagram


GALAMEDIA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan Jepang sempat ajukan protes karena Indonesia akan mengembangkan mobil listrik.

Di sisi lain, ada teknologi hybrid sebagai perantara yang dimana sangat diminati pemain lama terutama dari Jepang seperti Toyota hingga Mitsubishi.

Sehubungan hal itu, Luhut mengungkapkan, investor Jepang yang sedari awal sudah berinvestasi triliunan rupiah dalam teknologi mobil hybrid marah.

Para investor Jepang itu menanyakan mengapa tak mengembangkan teknologi hybrid dulu.

Baca Juga: Sering Pedas ke Jokowi, Ustadz Yahya Waloni: Pak SBY Sedang Dihina-hina, Dicaci Maki, Difitnah

“Jepang marah pada kita. Mereka bertanya mengapa kami tidak mempertimbangkan untuk mengembangkan mobil hybrid terlebih dahulu,” ujar Luhut, Jumat, 19 Maret 2021.

Bahkan, investor Jepang pun menuding Luhut sebagai orang yang Pro China. Soalnya proyek pembangunan baterai Lithium bekerjasama dengan perusahaan asal Cina yakni CATL.

“Dan saya dituduh pro China, saya bilang urusan apa pro China. Mengapa kita harus hibrida sementara kita bisa langsung mengembangkan kendaraan listrik?” tegas Luhut.

Baca Juga: Pendukung Habib Rizieq 'Serbu' Kantor Kejaksaan Malam-malam, 'Kami Sakit Hati'

Luhut juga meyakini Indonesia bisa mengembangkan mobil listrik karena negeri ini memiliki cadangan besar dalam sumber daya alam.

Indonesia juga diketahui mempunyai banyak kandungan nikel yang merupakan komponen utama mobil listrik.

“Kuncinya adalah baterai lithium dan kami memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Pemeran Wanita Film Porno di Hotel Bogor Rajin Upload Konten Baru, Ini Adegan Terakhirnya

"Beberapa tahun yang lalu, kami mulai mengembangkan industri hilir (untuk nikel) tetapi kami tidak dapat melakukannya sendiri. Kami tidak memiliki aplikasi teknologi lengkap jadi kami berhubungan dengan China,” kata Luhut.

Walaupun sempat menuding Luhut Pro China, pada akhirnya beberapa investor dan korporasi asal Jepang ikut untuk menanamkan investasinya.

Seperti Toyota berkomitmen investasi Rp28,3 triliun Mitsubishi sebesar Rp 11 triliun serta Honda dengan Rp. 5,2 triliun.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x