10 Kuliner Khas Yogyakarta dari Sudah Buka Cabang di Luar Negeri Hingga Ada Didatangi Mantan Presiden

3 Mei 2024, 08:25 WIB
10 kuliner khas Yogyakarta /freepik/@vecstock/

GALAMEDIANEWS – Bagi anda yang ingin berkunjung ke Yogyakarta sebaiknya jangan melewatkan 10 kuliner khas Jogja ini dijamin bikin nagih. Yogyakarta sangat kental dengan budaya, kisah mistis, hingga kulinernya yang menggoda selera.

Aroma yang lezat akan membuat nafsu Galameders menjadi tergoda. Terutama harga yang ditawarkan juga gak terlalu mahal.

Jogja dengan segudang kuliner akan membuat Galameders rindu untuk berkunjung lagi kesini. Lalu, apa sih 10 kuliner khas Jogja yang wajib Galameders coba!.

10 KULINER KHAS.

Dikutip dari Wonderful Indonesia pada Jumat, 3 Mei 2024. Berikut ini 10 kuliner khas Yogyakarta wajib di coba:

1. Gudeg

Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan menggunakan santan dan rempah. Proses pembuatannya butuh waktu berjam – jam. Warna coklat pada gudeg dihasilkan dari daun jati, gudeg biasanya dimakan dengan nasi, ayam kampung, telur, tempe, tahu, sambal goreng krecek. Gudeg sekarang sudah ada di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

2. Bakpia Pathok.

Bakpia Pathok merupakan kue tradisional khas Yogyakarta berbentuk bulat pipih yang dibuat dari adonan tepung terigu yang diisi dengan kacang hijau, kacang merah, coklat, keju, green tea, durian, cappucino, dan rasa lainnya asalkan jangan rasa yang pernah ada. Kemudian dipanggang hingga matang.

Hidangan ini manis dan legit, serta teksturnya lembut dan renyah, langsung krenyez krenyez waktu dimakan. Biasanya dijadikan oleh – oleh bagi para wisatawan. Tau gak sih Galameders, bakpia asal mulanya berasal dari daratan Tiongkok hingga akhirnya menyebar ke Yogyakarta.

Baca Juga: Resep Membuat Sate Maranggi Kuliner Khas Purwakarta ala Chef Devina Hermawan Rasanya Enak, Otentik dan Empuk

3. Gudangan.

Gudangan terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti kacang panjang, daun singkong, tauge disajikan dengan sambal kelapa parut disertai tempe, tahu yang direbus dan dicampur dengan menggunakan bumbu kacang atau sambal goreng. Hidangan gudangan memiliki cita rasa yang segar dan gurih, sangat cocok dimakan dengan menggunakan nasi.

4. Sate Klathak.

Sate klathak berasal dari Yogyakarta terbuat dari daging kambing yang dipotong besar dengan tusukan bambu. Daging kambing dipanggang dengan arang hingga matang dan disajikan dengan bumbu kecap khas Yogyakarta yang pedas dan manis. Rasa dari sate klathak sangat gurih dan tekstur empuk.

Tau gak Galameders kenapa sih alasan dinamakan sate klathak karena hal klathak dalam bahasa Yogyakarta itu artinya membakar jadi kalau digabungkan jadi sate bakar atau sate yang dibakar menggunakan arang.

5. Bakmi Godhog.

Mie rebus asal Yogyakarta ini disajikan dengan buah kaldu ayam yang gurih ditambah dengan irisan daging ayam, telur bebek, pangsit dan sayuran segar seperti sawi dan daun bawang.

Di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura bakmi Jawa disebut sebagai mie rebus, meski ada perbedaan antara keduanya. Bakmi jawa biasanya dimasak diatas tungku tanah liat dan api arang, juru masak biasanya tidak memasak semua pesanan dalam satu wajan, melainkan bahan dan bumbu diracik satu per satu. Pesanan dimasak satu porsi demi satu porsi di dalam wajan kecil

Bakmi Godhog biasanya ada di Yogyakarta, Purwokerto, Karanganyar, Kebumen, Magelang, Semarang, Solo, dan kota kota lainnya di Jawa Tengah.

Salah satunya adalah warung Bakmi Mbah Wito di Wonosari, Gunung Kidul atau warung bakmi Jawa Harjo Geno di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta yang sering di datangi oleh Soeharto, ada juga bakmi Kadin yang diundang untuk memasak di Istana Negara setiap peringatan 17 Agustus.

Baca Juga: DAFTAR Rekomendasi Oleh-oleh Khas Bandung yang Wajib Dibawa Pulang

6. Oseng Mercon.

Oseng Mercon terbuat dari daging sapi atau daging ayam yang diiris tipis dan dimasak dengan bumbu pedas. Hidangan ini cocok disantap sebagai lauk dan dimakan dengan menggunakan nasi.

7. Tiwul.

Tiwul terbuat dari tepung sagu, yang dicampur dengan menggunakan air dan dijemur hingga mengering. Hidangan ini memiliki tekstur kenyal dan sedikit lengket serta gurih.

Makanan ini dibuat dari tepung gaplek dan diberi gula sedikit, kemudian dikukus dan dapat dimakan dengan menggunakan kelapa parut yang diberi garam.

Tiwul menjadi makanan khas Jawa sebagai pengganti beras padi. Warga yang tinggal di Ponorogo, Trenggalek, Wonosobo, Gunung Kidul, Wonogiri, Pacitan dan Blitar masih rutin mengkonsumsi jenis makanan ini terutama saat musim paceklik. Dalam bahasa Jawa, nasi disebut sebagai sego.

Kandungan kalori dari Tiwul sangat rendah daripada beras. Dipercayai makanan ini dapat mencegah penyakit maag, perut keroncongan, menurunkan berat badan. Tau gak gaes, ada fakta unik nih kalau dulu penduduk Indonesia menggunakan Tiwul sebagai makanan pokok saat masa penjajahan Jepang dan sekarang ada loh Tiwul instan. Tiwul itu identik dengan makanan orang miskin pada zaman dulu karena memang gak mampu beli beras.

Warga Gresik sangat suka dengan Tiwul bahkan dijadikan sebagai makanan pagi hari yang biasanya habis dalam waktu 3 jam.

Di kota Kebumen, Banyumas dan Cilacap ada nih makanan serupa Tiwul yang diberi nama Oyek dan terbuat dari gaplek, tapi proses pembuatannya tentu berbeda dan rasa juga berbeda.

8. Geplak.

Geplak terbuat dari kelapa parut yang dicampur dengan gula pasir dan pewarna makanan khas alami atau dicampur durian, sirsak nangka. Adonan ini dibentuk dengan menggunakan bulatan kecil dan dikeringkan hingga mengeras. Biasanya geplak memiliki rasa manis dan lembut, serta tekstur kenyal dan renyah.

Geplak ada juga yang terbuat dari waluh dan biasanya ditemukan di daerah Bantul, Yogyakarta yang kebanyakan diusahakan oleh industri rumah tangga dan berkembang meluas hingga ke seluruh Nusantara sekarang.

9. Yangko.

Yangko menjadi salah satu jajanan khas Yogyakarta yang terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan dibentuk menjadi kotak kecil, hidangan ini dikukus hingga matang dan dilapisi dengan taburan kelapa parut atau wijen. Makanan yangko memiliki cita rasa manis dan lembut, serta tekstur yang kenyal dan sedikit lengket.

10. Dendeng Age.

Terbuat dari daging sapi dipotong tipis dan diasinkan dengan buah kluwih yang ditumbuk halus dan ditata dengan bilah bambu dan dibakar dengan olesan santan berbumbu rempah. Nah, dendeng Age biasanya dijemur hingga mengering hingga renyah. Makanan satu ini menjadi masakan favorit Sri Sultan Hamengku Buwono VIII

Begitulah Galameders, 10 kuliner khas Yogyakarta apakah berminat untuk mencobanya.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: Wonderful Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler