Madu Untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

- 30 November 2020, 14:20 WIB
Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes.
Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes. /Dok. Euis Reni Yuslianti./

MADU merupakan cairan pemanis alami yang berasal dari nektar tanaman, yang diproses oleh lebah dan disimpan dalam sarang madu.

Madu ini adalah hasil konsentrat dari nektar yang telah melalui proses fisika dan kimiawi oleh enzim yang mengubah sukrosa (gula komplek) menjadi glukosa dan fruktosa (gula sederhana) alami.

Madu memiliki aktivitas antibakteri karena kandungan fenol, hidrogen peroksida dan derajat keasaman pada madu. Selain itu madu mengandung protein asam amino, niacin (vitamin B6), vitamin C, tiamin ( vitamin B1), riboflafin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5) dan mineral.  

Mineral penting yang terkandung dalam madu adalah kalsium, besi, tembaga, magnesium, mangan fosfat, potassium, sodium dan zinc.

Madu memiliki efek antiinflamasi karena mengandung  antioksidan. Madu yang diberikan secara oral memiliki efek untuk meningkatkan jaringan granulasi, memberi nutrisi pada luka atau merangsang proses penyembuhan luka.

Madu rambutan dengan povidone iodine 10% terhadap luka eksisi pada kulit tikus menunjukkan bahwa  lama penyembuhan luka dengan madu rambutan yaitu 17,6 hari, lebih cepat dibandingkan dengan povidone iodine 10% yaitu 18,1 hari.

Berikut ini adalah manfaat madu untuk kesehatan gigi dan mulut:

a) Mengatasi periodontitis

Periodontitis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya radang gusi yang tidak dirawat. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang merusak gusi dan jaringan pendukung gigi di sekitarnya. Madu dapat merangsang pembentukan sel-sel yang baru sehingga dapat memperbaiki gusi yang rusak akibat bakteri atau pun radikal bebas. Oleh karena itu, madu dapat dijadikan sebagai terapi pendukung untuk mengatasi periodontitis.

b) Menyembuhkan sariawan

Luka pada mulut atau sariawan bisa terjadi akibat stress, mengonsumsi makanan panas atau asam, cedera, dan lainnya.

Kondisi ini tentu bisa membuat kondisi mulut terasa tidak nyaman, apalagi saat makan dan minum. Untuk itu, madu dapat menjadi pengobatan alami dari sariawan, sebab madu dapat berperan sebagai lapisan penutup luka sehingga terhindar dari risiko infeksi lanjutan.

Selain itu, madu juga dapat melindungi sariawan dari kontak langsung terhadap kuman yang terdapat di dalam rongga mulut.

Uji klinis madu rambutan kepada 25 pasien sariawan karena luka tertusuk (ulkus traumatik) sangat membantu menyembuhkan luka dengan cepat, dengan rasa yang enak dan tidak terasa perih ketika diaplikasikan.

c) Mengatasi infeksi jamur di mulut

Candida albicans, candida glabrata dan candida tropicalis adalah beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan infeksi pada selaput lapisan permukaan rongga mulut. Madu secara in vitro dapat menghambat pertumbuhan jamur.

d) Menjaga kesehatan mulut pengguna behel gigi

Selama memakai behel gigi, pasien diharuskan untuk menjaga kebersihan gigi dengan seksama. Jika tidak, bakteri bisa menumpuk di sekitar behel dan menyebabkan gigi berlubang atau radang gusi.

Keluhan tersebut bisa dihindari pengguna behel gigi dengan rutin mengonsumsi madu. Ini karena madu dapat menghambat pembentukan plak gigi dan menjaga supaya tidak terjadi radang gusi selama perawatan behel gigi

e) Menyembuhkan luka akibat cabut gigi

Madu memiliki sifat yang dapat menyembuhkan luka di seluruh tubuh, sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka bekas cabut gigi.

Pada penelitian pada hewan coba kelinci diketahui pemberian madu rambutan berpengaruh terhadap penyembuhan luka setelah pencabutan gigi dilihat dari penurunan luas luka dibandingkan povidone iodine pada hari ke ke-7 dan ke-14.

f) Obat kumur alami

Madu dapat bertindak sebagai larutan kumur alami, yang dapat mempertahankan sel agar tidak rusak.

Selain itu, bahan alami ini juga memiliki sifat antibakteri dan antiradang sehingga dapat membantu meredakan peradangan di dalam tubuh.

Manfaat madu yang satu ini paling dibutuhkan oleh penderita penyakit stomatitis, yaitu peradangan pada jaringan permukaan rongga mulut dan bibir.***

Penulis Dr. Euis Reni Yuslianti, drg., M.Kes., lahir di Cianjur, tanggal 14 Pebruari 1977, menyelesaikan pendidikan dokter gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung tahun 2001.

Gelar Magister Kesehatan diperoleh dari Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran Program Studi Ilmu Kedokteran Dasar bidang kajian utama Biokimia Kesehatan pada tahun 2006.

Gelar Doktor diraih dari Program Pascasarjana Universitas Indonesia dengan Kajian Studi Potensi Madu Rambutan sebagai Antioksidan Topikal untuk Penyembuhan Luka Mukosa Mulut Menuju Obat Herbal Terstandar.

Hasil penelitian tersebut membuahkan hasil paten obat untuk penyembuhan luka mukosa mulut dari Kemenhukam RI. Sekarang penulis sedang mengembangkan berbagai bahan obat dan bahan kesehatan berbahan dasar madu seperti obat sariawan, pasta gigi, obat kumur dan lain-lain.

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x