Dipaksa Saksikan Tiga Orang Cucunya Digagahi Bergantian, Ngeri Nenek 71 Tahun Meninggal Seketika

- 6 Juli 2020, 12:30 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Seorang nenek meninggal karena serangan jantung setelah di bawah todongan senjata dipaksa menyaksikan tiga orang cucunya digagahi. Ketiga cucu perempuannya yang ketakutan diperkosa secara brutal di depan nenek malang dari Afrika Selatan ini.

Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Senin (6 Juli 2020) petaka bermula saat nenek 71 tahun itu terbangun akibat dobrakan pintu. Seorang pria berkupluk memaksa memasuki rumahnya di Impendle, KwaZulu-Natal. Pelaku  kemudian menyeret tiga cucunya yeng berusia 19, 22 dan 25 tahun ke kamar.

Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19 Jabar Bakal gelar Rapid Test Gratis, Catat Tanggal dan Lokasinya

Seorang anggota keluarga, Mzandwile Ndlovu mengatakan, "Pelaku mengunci ketiga saudaraku di kamar nenek dan satu per satu diseret keluar untuk digagahi secara bergantian.”

“Kami menemukan nenek di rumah sudah terbujur kaku. Nenek pastilah sangat ngeri dengan apa yang dilihatnya hingga terkena serangan jantung. Nenek sama sekali tidak terluka tapi kengerian membuatnya meninggalkan kami semua."

Baca Juga: Toilet pun 24 Karat, Tawarkan Sensasi Firaun Hotel Berlapis Emas Pertama Dunia Sudah Bisa Dibooking

Juru bicara kepolisian provinsi Kapten Nqobile Gwala mengatakan, "Tersangka yang mengenakan balaclava memaksa masuk ke rumah dan memperkosa tiga anggota keluarga dengan todongan senjata. Dan seorang wanita berusia 71 tahun yang menyaksikan kejadian itu meninggal,” ujarnya.

Aparat masih memburu pelaku pada peristiwa yang terjadi beberapa pekan lalu. Putra sang nenek pun menuntut keadilan. Kepada TimesLIVE ia mengatakan, “Ini tindakan yang benar-benar mengerikan. Ibu meninggal akibat serangan jantung karena pelaku tidak menyerangnya. Tapi dia memperkosa keponakanku satu per satu di depannya.”

Baca Juga: Ini Dia Penyebab Kota Bandung Terasa Lebih Dingin Dibandingkan Hari-hari Sebelumnya

“Tidak ada keadilan bagi keponakan perempuanku yang hancur. Dalam kasus ini pemerkosa melihat ibuku pingsan akibat kengerian yang disaksikannya tapi dia tak peduli. Di mana kemanusiaan?”

Juru bicara Anggota Dewan Pembangunan Sosial KwaZulu-Natal Nonhlanhla Khoza mengatakan, "Kami sangat sedih dengan insiden pemerkosaan dan pembunuhan  mengerikan ini. Kami pun melihat ada peningkatan dalam insiden kekerasan  gender, pembunuhan dan pemerkosaan. Saya mendesak masyarakat untuk membantu polisi dengan memberikan informasi yang dapat membantu penangkapan pelaku."

Baca Juga: Lewat 'Stay Gold', BTS Cetak Rekor Baru di Tangga Album Billboard

Sebelumnya awal bulan ini Presiden Cyril Ramaphosa mengutuk peningkatan pembunuhan perempuan dan anak-anak di Afrika Selatan menyusul diizinkannya kembali penjualan alkohol pasca-lockdown. Per 1 Juni, supermarket diizinkan menjual alkohol mulai Senin hingga Kamis pada jam-jam tertentu.

Presiden Ramaphosa menyebut serangkaian pembunuhan dan pemerkosaan yang mengerikan terhadap perempuan dan anak-anak akibat  penjualan alkohol  sebagai noda yang memalukan bangsa.

Baca Juga: Resep Nasi Kebuli Ala Timur Tengah yang Cocok Disantap Bersama Keluarga

“Kita menghadapi ancaman paling parah dari pandemi, yaitu pelaku kejahatan yang mengambil keuntungan dari lockdown untuk menyerang wanita dan anak-anak,” ujarnya.

Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia dengan lebih dari 2.700 perempuan dan 1.000 anak terbunuh tahun lalu dan 42.000 perempuan lainnya diperkosa.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x