Human Trafficking dan 4 Bentuk Eksploitasi yang Menjadi Perhatian Global dari Waktu ke Waktu

- 30 Juli 2023, 16:42 WIB
Bentuk paling lazim dari perdagangan manusia yang menghasilkan perbudakan adalah perekrutan dan pengangkutan orang ke dalam industri seks internasional.
Bentuk paling lazim dari perdagangan manusia yang menghasilkan perbudakan adalah perekrutan dan pengangkutan orang ke dalam industri seks internasional. /freepik - @master1305/

GALAMEDIANEWS - Bentuk paling lazim dari perdagangan manusia (human trafficking) yang menghasilkan perbudakan adalah perekrutan dan pengangkutan orang ke dalam industri seks internasional. Perbudakan seks melibatkan laki-laki dan perempuan, baik dewasa maupun anak-anak, dan diperkirakan mencapai 58 persen dari semua kegiatan perdagangan manusia.

Jenis eksploitasi perdagangan manusia terdiri dari berbagai jenis perbudakan, termasuk prostitusi paksa, pornografi, seks anak, dan pekerjaan yang berhubungan dengan seks seperti menari telanjang dan menjadi model.

Pelacuran paksa adalah bentuk perbudakan yang sangat kuno, dan perekrutan ke dalam gaya hidup ini seringkali menjadi bisnis yang berkembang pesat bagi pemasok perdagangan seks. Berikut adalah beberapa 4 bentuk eksploitasi terhadap manusia yang telah menjadi perhatian global selama ini:

1.      Perbudakan Seks

Baca Juga: Apa Itu Human Trafficking dan Apa Saja yang Menyebabkan Hal Itu Terjadi?

Korban perbudakan seksual sering dimanipulasi untuk percaya bahwa mereka dipindahkan untuk bekerja dalam bentuk pekerjaan yang sah. Mereka yang memasuki industri seks sebagai pelacur terpapar pada kondisi yang tidak manusiawi dan berpotensi fatal, terutama dengan prevalensi HIV/AIDS. Selain itu, beberapa negara, termasuk India, Nepal, dan Ghana, memiliki bentuk perdagangan manusia yang dikenal sebagai perbudakan ritual (berdasarkan agama), di mana gadis-gadis muda dijadikan budak seks untuk menebus dosa anggota keluarga.

2.      Perbudakan untuk Hutang

Meskipun ada sejumlah bentuk kerja paksa modern yang berbeda yang dapat dengan mudah luput dari perhatian masyarakat umum. Penjeratan hutang (juga disebut peonage), adalah perbudakan orang untuk hutang yang belum dibayar dan merupakan salah satu bentuk kerja paksa kontemporer yang paling umum. Demikian pula, perbudakan kontrak menggunakan kontrak palsu atau menipu untuk membenarkan atau menjelaskan perbudakan paksa. Di Amerika Serikat mayoritas pekerja nonseks dipaksa menjadi pekerja rumah tangga, diikuti oleh pekerjaan pertanian, pabrik, restoran dan hotel.

3.      Perdagangan Anak-anak

Baca Juga: Presiden Jokowi Menyerukan Negara-Negara ASEAN Tindak Tegas Terhadap Pelaku Perdagangan Manusia

Anak-anak seringkali dijual atau dikirim ke daerah-daerah dengan janji kehidupan yang lebih baik, tetapi malah mengalami berbagai bentuk eksploitasi. Perbudakan rumah tangga menempatkan “anak-anak tambahan” (anak-anak dari keluarga yang sangat besar) ke dalam pekerjaan rumah tangga, seringkali untuk jangka waktu yang lama. Anak-anak lain yang diperdagangkan seringkali dipaksa untuk bekerja di industri rumahan skala kecil, operasi manufaktur, dan industri hiburan dan seks.

Mereka seringkali diharuskan bekerja untuk jangka waktu yang berlebihan, di bawah kondisi kerja yang sangat berbahaya, dan dengan upah yang sedikit atau tanpa upah sama sekali. Terkadang mereka menjadi “anak jalanan” dan digunakan untuk prostitusi, pencurian, pengemis, atau perdagangan narkoba. Anak-anak juga terkadang diperdagangkan untuk dinas militer sebagai tentara dan mengalami pertempuran bersenjata pada usia yang sangat muda.

4.      Penculikan atau Penipuan Pengambilan Organ Tubuh

Kejadian lain yang baru-baru ini dan sangat kontroversial yang melibatkan perdagangan manusia adalah penculikan atau penipuan yang mengakibatkan pengambilan organ tubuh secara paksa untuk transplantasi. Selama bertahun-tahun ada laporan dari China bahwa organ manusia diambil dari tahanan yang dieksekusi tanpa persetujuan anggota keluarga dan dijual ke penerima transplantasi di berbagai negara.

 

Ada juga insiden pemindahan dan pengangkutan organ yang dilaporkan oleh petugas medis dan rumah sakit. Selain itu, ada klaim bahwa orang miskin menjual organ tubuh seperti ginjal untuk mendapatkan uang tunai atau agunan.

Meskipun ada beberapa dugaan perdagangan janin manusia untuk digunakan dalam industri kosmetik dan obat-obatan, laporan tersebut belum dibuktikan kebenarannya. Dalam beberapa tahun terakhir Internet telah digunakan sebagai media bagi donor dan penerima perdagangan organ, baik legal maupun tidak.***

Editor: Nadya Kinasih

Sumber: Britannica.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah