Ernest Prakasa Kembali Soroti Sinetron 'Zahra': Apakah Pergantian Pemeran Menyelesaikan Masalah? Enggak!

5 Juni 2021, 10:53 WIB
Ernest Prakasa Sebut Masalah ‘Suara Hati Istri’ Belum Selesai, Meski Pemeran Zahra Telah Diganti.* /Instagram.com/@ernestprakasa

GALAMEDIA - Beberapa waktu lalu publik dihebohkan dengan salah satu sinetron Indosiar berjudul Zahra setelah menampilkan sosok istri ketiga yang diperankan Lea Ciarachel Forneaux yang masih berusia 15 tahun.

Sinetron tersebut menjadi perbincangan netizen lantaran adanya adegan suami istri yang dinilai tak pantas dilakukan aktris belia. Sinetron Zahra pun mendapat banyak kecaman termasuk publik figur.

Akibat kecaman dan protes dari berbagai pihak itu, pemeran Zahra, Lea pun akhirnya diganti.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Pemkot Cimahi Batasi Pintu Masuk Pasar Tradisional

Melalui Instagram resmi Mega Kreasi Films, production house (PH) yang menggarap sinetron ini pun mengumumkan akan ada wajah baru di Mega Series Suara Hati Istri Zahra.

"Saksikan kembali Mega Series Suara Hati Istri ZAHRA dengan wajah baru hanya di Indosiar," tulis Mega Kreasi Films seperti dilansir Galamedia dari akun Instagram @mkf_official, pada Sabtu 5 Juni 2021.

Komedian Ernest Prakasa kembali berkomentar mengenai sinetron Zahra tersebut. Menurutnya, penggantian aktris pemeran Zahra masih belum dapat menyelesaikan masalah tentang sinetron tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 5 Juni 2021 : Ibu Farah Mulai Membongkar Identitas Nana

Mau ngebahas soal sinetron yang kemarin sempat ramai dan sekarang pemerannya udah diganti," kata Ernest dilansir Galamedia dari akun Twitter @ernestprakasa pada Sabtu, 5 Juni 2021.

"Apakah diganti pemeran menyelesaikan masalah? Sebenarnya enggak," lanjutnya. Menurutnya, masyarakat pun memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi bahwa pernikahan yang terlalu muda itu berbahaya.

"Masalahnya di sinetron ini, si karakteristik istri ketiga ini menikah dia masih duduk di bangku sma," jelasnya. Ernest menuturkan, memang di sinetron itu tidak disebutkan usia karakter istri ketiga, namun dia tetap masih SMA.

Baca Juga: Airlangga Apresiasi Kreuz, Sepeda Produk dalam Negeri, Menperin Akan Bantu SNI-nya

"Lain cerita kalau misalnya konfliknya itu terletak di anak sma dinikahkan," jelasnya. "Kemudian dia tidak bahagia dan kita jadi belajar, oh, makannya nikah itu jangan terlalu muda. Itu beda cerita," terangnya.

Namun, ia berkata bahwa tv adalah kanal publik yang seharusnya mengedukasi masyarakat. "TV itu kanal publik, maka orang-orang yang menumpang frekuensi milik negara tersebut punya tanggung jawab moral untuk mengedukasi masnyarakat," terangnya.***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler