GALAMEDIA - Tokoh fiksi Si Kabayan merupakan salah satu legenda rakyat Jawa Barat, yang kental kearifan lokal tanah pasundan.
Lebih jauh, tokoh ikonik ini tengah dihidupkan kembali melalui 'Kabayan Milenial Bersinar'.
Pemda Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Aria Production akan menghadirkan tokoh fiksi tersebut dalam serial film televisi (FTV) di TVRI Nasional, mulai 25 September 2021. Dimana tayang setiap pekan pukul 22.00 setiap pekan, sebanyak 12 episode.
Produser Kabayan Milenial Bersinar, Yayat Hidayat mengatakan bahwa dalam FTV tersebut, Si Kabayan digambarkan sebagai sosok yang jujur dan cerdas. Sehingga berbeda dari cerita kebanyakan yang menggambarkan sebagai sosok yang bodoh dan pemalas.
Baca Juga: Irjen Napoleon Bonaparte, Dicela di Kasus Djoko Tjandra Kini Dipuji Saat Hajar Muhammad Kece
"Jadi dalam film ini, kami ingin meluruskan tentang karakter Si Kabayan yang selama ini dianggap bodoh dan pemalas. Karena yang sebenarnya adalah sosok jujur dan cerdas" ungkapnya di Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Kota Bandung, Senin, 20 September 2021.
Menurutnya masyarakat Indonesia harus mendapat edukasi tentang penafsiran karakter Kabayan yang dinilai mewakili kearifan lokal rakyat Jawa Barat.
"Dari kejujuran dan kecerdasannya itu, Si Kabayan justru bisa menghadirkan solusi dari berbagai kebuntuan dan permasalahan yang ada di masyarakat, seperti halnya kebuntuan menghadapi pandemi dan lain sebagainya," terangnya.
Serial FTV Kabayan Milenial Bersinar sendiri, disutradarai oleh Rolly Januar dengan seluruh aktornya 100 persen asal Jawa Barat agar logat kesundaan muncul sehingga film lebih tampak natural dan tidak dibuat–buat.
Beberapa aktor yang ikut dalam FTV ini, diantaranya Farihin sebagai Kabayan, Eka Ayu sebagai Iteung, Ki Daus dan Ceu Edoh.
Pada kesempatan yang sama, Asisten 3 Setda Provinsi Jabar, Dudi Sudrajat Abdurachim menuturkan bahwa dalam Kabayan Milenial Bersinar, berbagai tempat wisata dan kebudayaan akan dipromosikan dalam berbagai adegan dan situasi.
Dengan demikian, dapat menjawab kerinduan masyarakat yang selama ini berada di rumah, karena kondisi pandemi Covid-19.
"Kami berharap FTV ini bisa sekaligus mempromosikan tempat wisata dan kebudayaan Jawa Barat, sekaligus sebagai sarana edukasi dan sosialisasi berbagai program pemerintah. Oleh karena itu, kita dukung produksi FTV ini," tambahnya.***