GALAMEDIA - Dalam sebuah penelitian usia bangun kita mayoritas digunakan untuk berkomunikasi. Salah satu hal yang dapat menunjang tumbuh kembang anak, baik fisik maupun mentalnya juga adalah komunikasi antara orangtua dan anak.

Komunikasi antar anak dan orangtua merupakan dasar bagaimana orangtua dan anak membentuk hubungannya. Komunikasi yang buruk antar orangtua dan anak tentu dapat membuat hubungan orangtua dan anak bertambah buruk.

Bagaimana perkembangan anak bisa dilihat dari bagaimana bentuk komunikasi antara orangtua dan anak yang terbangun sejak anak kecil, bahkan sejak lahir. Namun, banyak orangtua mungkin tidak menyadari hal ini.

Baca Juga: Yayasan Asal Oman akan Bangun 1.000 Masjid di Wilayah Jabar, Lahannya Disediakan Pemprov Jabar

Komunikasi dengan anak mungkin merupakan hal yang sederhana dan terkesan mudah dilakukan, tapi ternyata memiliki manfaat yang besar terhadap perkembangan anak.

Dikutip galamedia dari berbagai sumber, membangun komunikasi yang positif sejak anak masih kecil dapat membantu dalam mengembangkan kepercayaan diri anak, membangun rasa harga diri anak, anak merasa lebih berharga, membangun konsep diri anak yang positif, dan dapat membantu anak dalam membangun hubungan dengan orang lain yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: Awas! Long-Haul Covid-19, Gejala Jangka Panjang Setelah Pulih, 10 Persen Pasien Covid-19 Bergejala Ini

Mungkin Anda suka melihat anak kecil yang pemalu di depan umum, hal ini mungkin salah satunya disebabkan karena komunikasi orangtua dengan anak kurang terjalin dengan baik.

Komunikasi yang terjalin baik juga dapat membuat hubungan anak dan orangtua terasa menyenangkan. Sebaliknya, komunikasi yang terjalin dengan buruk dapat membuat anak tidak menghormati orangtuanya, sering terjadi pertengkaran antara anak dan orangtua, dan perasaan tidak berharga pada anak.

Komunikasi antar orangtua dan anak yang baik dapat mempererat hubungan orangtua dan anak. Hal ini tentu membantu orangtua dalam memahami setiap perkembangan anak-anaknya. Ingat, perkembangan anak bisa berbeda-beda di tiap usianya.

Lewat komunikasi, orangtua bisa mengetahui seperti apa anak mereka, apa yang mereka suka lakukan, dan tidak suka lakukan.

Baca Juga: Ketahui! Penyaluran Donasi untuk Bencana, Ini Aturannya Menurut Syariat Islam, Jangan Sampai Salah Langkah

Beberapa psikolog juga telah menemukan bahwa anak yang menjalin komunikasi baik dengan orangtuanya memiliki risiko yang lebih rendah untuk melakukan hal-hal buruk, seperti merokok, narkoba, minum-minuman alkohol, penyimpangan seksual, serta kekerasan.

Jadi, temukan pola komunikasi yang tepat dan nyaman antara Anda dan anak Anda. Beberapa anak mungkin tidak terlalu nyaman jika orangtua mengetahui setiap apa yang dilakukan anak. Kuncinya adalah menjadi ingin tahu tanpa mengganggu anak.

Tidak hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan anak
Membangun komunikasi yang baik dengan anak tidak hanya melibatkan berbicara saja, tapi juga orangtua harus mendengarkan anak. Jadi, komunikasi dua arah dapat terjadi antara orangtua dan anak.

Baca Juga: Diterbangkan Secara Langsung, PT DI Serahkan Pesawat NC212i ke TNI AU di Lanud Abdurachman Saleh Malang

Kemampuan Anda dalam mendengarkan anak dirasa sangat penting untuk membangun komunikasi yang efektif. Selain kemampuan mendengarkan, beberapa cara dalam membangun komunikasi dengan anak yang baik adalah:

Baca Juga: Pentingnya Dashboard Camera di Mobil Sebagai Peranti Kemanan

- Luangkan waktu beberapa saat setiap hari untuk berbicara dan mendengarkan anak.
- Memerhatikan apa yang sedang anak bicarakan pada Anda. Sebisa mungkin Anda hanya fokus mendengarkan anak, tidak sambil menonton televisi atau memegang hp. Hal ini juga dapat mengajarkan anak bagaimana cara menjadi pendengar yang baik.
- Mendorong anak untuk mengungkapkan ide-ide maupun opininya terhadap suatu hal.

Baca Juga: Kian Dekat dengan Ariel NOAH, Benarkah Agnez Mo Sedang Kasmaran?

Biarkan anak bertanya apapun pada Anda dan sebisa mungkin beri anak jawaban yang baik. Ini merupakan salah satu bentuk komunikasi positif antar orangtua dan anak (berbicara dan mendengarkan secara bergantian).
-Jangan takut untuk membahas hal-hal yang penting, mengkritik anak, atau menyalahkan anak. Tapi, jangan sampai berteriak atau berbicara kasar yang dapat menyakiti hati anak. Ingat, Anda adalah panutan bagi anak.